Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kediri – Kementerian Komunikasi dan Informasi menargetkan lahirnya 1.000 wirausahawan di bidang teknologi digital hingga 2020. Selain mengucurkan kredit untuk digitalisasi UMKM, akses untuk mendapatkan modal ventura akan dibuka luas.
Kepala Seksi Teknologi e-Business Kementerian Komunikasi dan Informasi, Aries Kurniawan, mengatakan pemerintah mendorong lahirnya pelaku usaha baru atau startup sebagai strategi percepatan digitalisasi UMKM di Indonesia.
Delapan kementerian dan lembaga non-kementerian dilibatkan dalam penyelarasan peta jalan e-commerce yang merumuskan 31 strategi bersama.
Baca: Peta Jalan E-Commerce Disambut Pelaku Usaha
“Ini untuk memastikan pertumbuhan yang signifikan di sektor kewirausahaan berbasis teknologi (technopreneur),” kata Aries dalam workshop Digital Ekonomi bertajuk “Peran Digital Ekonomi dan Smart City dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah” di lantai V Gedung Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Rabu, 29 Maret 2017.
Aries menjelaskan, gerakan nasional 1.000 startup digital ini menampung gerakan anak muda dari berbagai keahlian dan latar belakang untuk membuat startup yang menjadi solusi masalah teknologi digital. Capaian transaksi e-commerce nasional pada 2020 ditargetkan sebesar US$ 139 miliar atau sekitar Rp 1.900 triliun.
Tahun ini, Kementerian Komunikasi dan Informasi menargetkan lahirnya 200 startup digital di seluruh Indonesia. Untuk itu, sejumlah workshop digelar secara maraton dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Semarang, Malang, Denpasar, Makassar, Pontianak, sampai Medan. Acara ini digelar untuk melatih para pelaku startup dengan berbagai keterampilan digital.
Sepanjang Agustus 2016 hingga Maret 2017, tercatat 19.907 pendaftar dalam program ini dengan 3.354 peserta dan 200 mentor serta trainer. Sayangnya, para startup ini masih didominasi oleh kaum laki-laki sebanyak sekitar 83 persen dalam rentang usia 18-30 tahun. Mereka adalah para remaja dengan ide serta kreativitas tinggi yang berpotensi menjadi wirausahawan baru di bidang digital. “Sasarannya tetap pada pertumbuhan UMKM di Indonesia,” kata Aries.
Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Kediri Djoko Raharto mengatakan penyelenggaraan workshop ini menjadi dorongan di tengah pesatnya pertumbuhan digital ekonomi di wilayah kerjanya. Selama ini, BI Kediri cukup berperan dalam lahirnya startup di Kediri dengan memfasilitasi kegiatan Komunitas Developer Kediri. “Ini mendorong inklusi keuangan dengan mengitegrasikan ekosistem nontunai kepada masyarakat,” kata Djoko.
Data BI Kediri menyebutkan pertumbuhan konsumsi masih memiliki daya tahan tinggi sebesar 5,02 persen pada 2016. Ini terukur pula pada tingkat inflasi, yang hanya 3,02 persen dari nilai tukar rupiah yang stabil.
Salah satu pendorong pertumbuhan konsumsi adalah kemudahan berbelanja barang dan jasa melalui e-commerce. Jika dikelola dengan baik, aktivitas belanja daring tersebut dapat menghubungkan konsumen langsung dengan produsen dan UMKM di seluruh Indonesia.
HARI TRI WASONO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini