Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kinerja keuangan operator taksi Express , PT Express Trasindo Utama Tbk pada semester pertama 2017 turun hingga 57 persen. Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan pendapatan emiten berkode TAXI selama semester I 2017 adalah Rp 158,73 miliar, turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 374,06 miliar. "Pemasukan terbesar Express Trasindo Utama yang berasal dari kendaraan taksi mengalami penurunan terbesar," ujar Reza kepada Tempo, Kamis 5 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Reza mengatakan penurunan ini diakibatkan adanya persaingan antara taksi konvensional dengan daring. Taksi konvensional dianggap belum cukup kuat menahan gempuran taksi daring. Bahkan kerja sama dengan taksi daring Uber juga belum memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan Express Trasindo Utama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemasukan Express Trasindo Utama yang mengalami kenaikan hanyalah pada sewa kendaraan yakni sebesar 8,58 persen. Namun kenaikan tersebut hanya berkontribusi 12,75 persen kepada pemasukan.
"Pemasukan yang ada kurang kuat mengimbangi penurunan dari segmen kendaraan taksi," ujar Reza.
Berkurangnya pemasukan juga berdampak pada penurunan kas perseroan. Pada semester pertama 2017, kas TAXI berada di angka Rp 9,69 miliar yakni turun 40 persen dibandingkan posisi per akhir 2016 yakni sebesar Rp 16,25 miliar.
Melihat adanya penuruan kinerja, Express Trasindo Utama melakukan siasat dengan menurunkan target setoran sopir. Setoran sopir yang sebelumnya Rp 240 ribu per hari turun menjadi Rp 150 ribu per hari. "Hal ini dilakukan untuk menjaga unit yang beroperasi jangan sampai menurun," kata Reza.
Sepanjang semester pertama 2017 lalu Express Trasindo Utama telah menambah jumlah armadanya namun lebih sedikit dibandingkan pengurangan armada yang dilakukan. Ketika target setoran masih Rp 240 ribu per hari pada kuartal pertama 2016, Express Trasindo Utama hanya mampu mengoperasikan 6.620 armada. Begitu juga dengan kuartal ketiga yang hanya mampu mengoperasikan 6019 armada. Penurunan armada terbesar ada pada kuartal empat 2016, taksi Express hanya mampu mengoperasikan 4.213 armada.
ALFAN HILMI