Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

KNKT : Isi Rekaman CVR Lion Air Berbeda dengan yang Beredar

KNKT memastikan isi rekaman asli Cockpit Voice Recorder alias CVR Lion Air PK-LQP berbeda dengan berita yang sudah beredar di masyarakat.

21 Maret 2019 | 17.46 WIB

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono memberikan keterangan terkait penemuan bagian kotak hitam (black box) berisi CVR pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 saat konferensi pers di Pelabuhan JICT Tanjung Priok, Jakarta, 14 Januari 2019. Sebelum penemuan CVR, bagian black box Lion Air lain berupa flight data recorder (FDR) yang berisi data mengenai kecepatan, arah, dan ketinggian pesawat, telah ditemukan pada Kamis, 1 November 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono memberikan keterangan terkait penemuan bagian kotak hitam (black box) berisi CVR pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 saat konferensi pers di Pelabuhan JICT Tanjung Priok, Jakarta, 14 Januari 2019. Sebelum penemuan CVR, bagian black box Lion Air lain berupa flight data recorder (FDR) yang berisi data mengenai kecepatan, arah, dan ketinggian pesawat, telah ditemukan pada Kamis, 1 November 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT, Soerjanto Tjahjono, menyebut isi rekaman asli Cockpit Voice Recorder alias CVR Lion Air PK-LQP berbeda dengan berita yang sudah beredar di masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Isi rekaman CVR tidak sama dengan apa yang beredar di media, sehingga menurut KNKT isi berita itu adalah opini seseorang atau beberapa orang yang kemudian dibuat seolah-olah seperti isi CVR," ujar Soerjanto dalam jumpa pers di Kantor KNKT, Jakarta, Kamis, 21 Maret 2019.

Soerjanto juga mengatakan bahwa rekaman percakapan di kokpit JT 043 (penerbangan sebelumnya) tidak ada. Sebab, rekaman penerbangan itu sudah terhapus secara sistematik. Sehingga, isi dari CVR Lion AIr PK-LQP hanya rekaman persiapan penerbangan JT610 hingga akhir penerbangan. "Kapasitas perekaman di CVR hanya dua jam. Apabila ada rekaman baru, rekaman yang lama akan otomatis terhapus," kata dia. 

Soerjanto menjamin, data rekaman CVR PK-LQP hanya ada di server KNKT dan sama sekali tidak terhubung dengan internet. Data tersebut hanya dibuka saat akan melakukan investigasi. Ia memastikan tidak ada lembaga lain yang memiliki rekaman itu, baik FAA, Boeing, maupun Lion Air. "Hanya kami yang punya."

Kepala Sub Komite Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo berujar meski lembaga-lembaga selain KNKT tidak memegang data CVR itu, tetapi mereka yang tergabung dalam investigasi diberi kesempatan untuk mendengar rekaman tersebut. Ia berujar mereka boleh mendengar rekaman maupun membaca transkrip percakapan di kokpit tersebut. Namun mereka sama sekali tidak boleh memiliki datanya.

"Mengenai kabar bocornya rekaman, sampai saat ini kami menilai berita yang tertulius di berita tida sama dengan yang ada di CVR, jadi kami menganggap itu tidak bocor," kata Nurcahyo.

Seperti diberitakan sebelumnya, rekaman suara kokpit Lion Air JT 610 mengungkapkan detik-detik terakhir sebelum pesawat dan seisinya terjun ke perairan Laut Jawa pada 29 Oktober 2018. Dalam rekaman suara yang bocor itu, para pilot pesawat Lion Air JT 610 digambarkan bersusah payah mencari informasi dari buku panduan Boeing 737 Max 8 setelah pesawat yang mereka kendalikan tiba-tiba menukik ke bawah. 

Menurut tiga sumber Reuters yang mengetahui isi rekaman suara kokpit pesawat itu, pilot Lion Air JT 610 terdengar tetap tenang selama sebagian besar penerbangan. Pilot Suneja kemudian meminta co-pilot untuk menerbangkan pesawat sementara dia memeriksakan manual untuk mencari solusi permasalan. 

CAESAR AKBAR | BISNIS.COM

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus