Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Houston - Exxon Mobil, perusahaan minyak raksasa Amerika Serikat, menyatakan keuntungannya jeblok hingga 58 persen pada akhir tahun lalu. Sepanjang kuartal keempat 2015 , perusahaan mencatat penurunan laba hingga US$ 2,78 miliar.
Angka itu jauh berbeda dibandingkan dengan laba yang dibukukan pada periode yang sama pada tahun 2014, yang mencapai US$ 6,57 miliar. Penurunan laba perusahaan tersebut di antaranya dipicu penurunan tajam harga minyak mentah sejak Desember.
Pada Selasa pekan ini, harga minyak mentah Brent turun 5,3 persen menjadi US$ 32,42 per barel. Harga minyak mentah turun sekitar 70 persen dari 2014, yaitu dari US$ 100 per barel.
Baca juga: Harga Minyak Anjlok, SKK Migas: Jangan Lakukan PHK
Adapun Exxon Mobil mencoba memotong biaya dan investasi dalam proyek-proyek barunya sebagai antisipasi penurunan berkelanjutan harga minyak. Belanja modal Exxon menjadi sekitar US$ 23,2 miliar pada 2016, dipotong 25 persen dibandingkan dengan 2015.
Penurunan laba perusahaan juga terimbas merosotnya laba hulu yang didapat dari kegiatan eksplorasi dan produksi ke angka US$ 857 juta pada kuartal keempat 2015. Sementara itu, dibandingkan dengan laba hulu, kuartal keempat 2014 mencapai US$ 4,6 miliar.
Untungnya, harga komoditas yang lebih rendah di bagian hulu bisnis sebagian diimbangi oleh pendapatan hilir yang lebih tinggi. Laba hilir perusahaan, yang berasal dari produk minyak selingan, naik menjadi US$ 1.4 miliar pada akhir 2015 ketimbang yang dibukukan pada kuartal keempat pada 2014 sebesar US$ 854 juta.
BBC | REZKI ALVIONITASARI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini