Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Lepas Status Ibu Kota Negara, Jakarta Butuh Rp 600 Triliun untuk jadi Kota Global

Menurut Heru Budi 20 tahun mendatang Jakarta akan memperkuat peran sebagai Kota global menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara

7 September 2024 | 21.58 WIB

Menpora Dito Ariotedjo bersama sejumlah atlet dan ofisial mengikuti pawai dengan menaiki bus tingkat terbuka Transjakarta menuju Istana Negara di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024. Pawai atlet digelar sebagai rasa syukur karena atlet Indonesia berhasil meraih satu medali emas dipersembahkan Veddriq Leonardo cabang olehraga panjat tebing, satu medali emas dari Rizki Juniansyah cabang olahraga angkat besi, dan satu medali perunggu dari Gregoria Mariska Tunjung cabang olahraga bulu tangkis tunggal putri. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menpora Dito Ariotedjo bersama sejumlah atlet dan ofisial mengikuti pawai dengan menaiki bus tingkat terbuka Transjakarta menuju Istana Negara di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024. Pawai atlet digelar sebagai rasa syukur karena atlet Indonesia berhasil meraih satu medali emas dipersembahkan Veddriq Leonardo cabang olehraga panjat tebing, satu medali emas dari Rizki Juniansyah cabang olahraga angkat besi, dan satu medali perunggu dari Gregoria Mariska Tunjung cabang olahraga bulu tangkis tunggal putri. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, mengatakan Jakarta akan melepas status sebagai ibu kota negara. Dalam 20 tahun mendatang Jakarta akan memperkuat peran sebagai Kota global menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dalam mewujudkan Kota Global, Heru menyampaikan, Jakarta membutuhkan anggaran sekitar Rp 600 triliun. Untuk mencapai itu pembangunan di Jakarta harus terus dikebut. Untuk mencapai Kota Global Jakarta, kata Heru, ekonomi harus tetap tumbuh. "Menjaga pertumbuhan inflasi," kata Heru kepada Tempo melalui asistennya di aplikasi perpesanan pada Sabtu, 7 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain ekonomi harus terus digenjot untuk menjaga pertumbuhan inflasi, menurut Heru, kenyaman kota harus terjaga. Kenyamanan kota itu, di antaranya meliputi ruang terbuka hijau yang terus ditambah, dan penyediaan transportasi umum yang nyaman.

Selanjutnya, dia mengatakan harus memperbanyak even international di Jakarta, seperti even olah raga, pertemuan-pertemuan internasional, dan menjaga keamanan. "Investasi harus terus tumbuh," tutur dia. 

Wacana Kota Global Jakarta itu kembali digaungkan Heru Budi dalam pembukaan Jakarta Investment Festival di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 6 September 2024. Peralihan Jakarta ke kota global setelah pemerintah pusat memutuskan memindahkan status ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Sehingga untuk membawa Jakarta sebagai kota global dan pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara, Jakarta membutuhkan ratusan triliun rupiah. “Untuk mewujudkannya, Jakarta memerlukan pembangunan infrastruktur yang membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 600 triliun," ujar dia.

Kebutuhan anggaran jumbo untuk membangun Kota Global Jakarta, Heru Budi mengatakan, pemerintah provinsi memerlukan sokongan investasi dari dalam maupun luar negeri.  Jumlah realisasi investasi kumulatif Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri di Jakarta, kata dia, sebesar Rp 62 triliun pada periode triwulan II-2024.

Han Revanda Putra, berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus