Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Investasi Lembaga Pengelola Investasi atau LPI, Stefanus Ade Hadiwidjaja mengatakan saat ini lembaganya akan berfokus untuk berinvestasi di tiga subsektor perhubungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami memang bekerja sama dengan Kemenhub dan Kementerian BUMN dari sisi investasi ini, yang sedang kami siapkan adalah di tiga subsektor perhubungan, yaitu jalan tol, bandara dan pelabuhan," ujar Stefanus dalam webinar, Rabu, 3 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Stefanus, proyek-proyek infrastruktur tersebut penting lantaran bisa memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. Proyek infrastruktur pun dinilai bisa memberi dampak pengganda ke berbagai sektor. Di sisi lain, proyek-proyek infrastruktur juga membutuhkan pendanaan yang besar.
Kendati demikian, ia mengatakan saat ini masih terlalu awal untuk membicarakan target proyek investasi tersebut secara spesifik, misalnya mengenai aset yang disasar dan nilai investasinya.
"Kami baru mulai bekerja dua pekan dan benar-benar resmi mulai pada 1 Maret kemarin, jadi kami sedang bekerja keras kerja secepat mungkin dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari BUMN, perhubungan, dan investor dari luar negeri," ujar dia.
Dengan demikian, ia mengatakan LPI bisa membuat sesuatu yang jelas, nyata, dan sesuai objektif. "Kami sedang kerja keras menyiapkan itu, mungkin saat ini terlalu awal untuk membagi terlalu banyak detail."
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan telah menyiapkan deretan proyek yang bisa dibiayai oleh LPI atau Sovereign Wealth Fund. Proyek yang disodorkan antara lain pelabuhan, bandara, MRT, LRT, hingga terminal bus.
"Kementerian Perhubungan dalam merespon SWF menyiapkan beberapa proyek yang berpotensi seperti Pelabuhan di Garonggong, Sulawesi Selatan; juga Pelabuhan Ambon dan Palembang yang sedang dikembangkan, FS sebagai proyek solicited," ujar Budi Karya.
Selain itu, ada pula proyek Bandara Singkawang yang merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha, serta sejumlah bandara di Papua, misalnya di Fakfak dan Manokwari. Berikutnya, proyek Bandara di Mentawai, di Mandailing Natal, di Aceh, hingga di NTT.
"Kami juga bangun landasan seaplane di Banda Neira, Ambon dan Kangean. Lalu Bandara Weda di Maluku Utara, serta Bandara Taufik Kiemas di Lampung," kata Budi.
Proyek lain yang berpotensi ditawarkan ke LPI untuk bisa dikucurkan dana investasi, ujar dia, antara lain proyek LRT dan MRT di sejumlah kota, yaitu Bali, Bandung, Medan, Makassar, dan Surabaya. Proyek terminal bus di semua kota besar, loopline di Jakarta, serta proyek lainnya yang tidak bisa dibiayai APBN murni.