Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan tak akan ada penurunan target pembangunan dan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Isu tentang penyesuaian target megaproyek itu mencuat setelah Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan wakilnya, Dhony Rahajoe, mengundurkan diri pada Senin, 3 Juni lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Enggak ada (penurunan target),” ujar Luhut saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Luhut mengklaim, pemerintah telag mengidentifikasi semua pernasalahan yang muncul sebelum pengunduran diri Bambang dan wakilnya. Dia menilai penujukan Menteri Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulhono, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Otorita IKN, sebagai langkah yang bagus. “Enggak ada masalah terlalu serius sekarang,” kata dia.
Luhut mengatakan, Basuki sementara ini akan tetap menjabat sebagai Plt Ketua Otorita IKN. Namun, tak menutup kemungkinan dia akan digantikan oleh Ketua Otorita IKN yang baru.
Jokowi menunjuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, sebagai pelaksana tugas Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Sedangkan jabatan wakil dipercayakan kepada Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni.
“Presiden Jokowi berharap dengan menunjuk Basuki dan Raja Juli percepatan pembangunan IKN bisa terus berjalan sesuai visi semula yaitu konsisten pada rencana Nusa Rimba Raya. Dan tentu saja juga memberikan manfaat positif bagi masyarakat sekitar,” kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Senin, 3 Juni 2023.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai Plt Kepala Otorita IKN mengaku saat ini progres pembangunan IKN sudah mencapai 80 persen untuk tahap 1 dan 2 dengan penggunaan dana APBN. Jokowi, kata dia, dijadwalkan bisa berkantor di IKN sekitar akhir Juni atau awal Juli mendatang setelah setelah pasokan air baku tersedia.
"Juni ini air sudah masuk. Sekarang lagi diambil pompanya. Tanggal 7 Juni sampai di Balikpapan, kita instal. Ini tanggal 3 Juni diambil (pompanya), 7 Juni air sampai di Balikpapan, di-install, mudah-mudahan akhir Juni atau awal Juli," kata Basuki.
HAN REVANDA PUTRA | RIRI RAHAYU | ANTARA