Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Padjaitan mengatakan Indonesia akan menawarkan bantuan ke negara kecil dalam Konferensi Tingkat Tinggi Arcipelagic and Island States (KTT AIS) atau AIS Forum 2023. Gelaran itu akan dilaksanakan di Bali pada 11 Oktober 2023 mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Indonesia sekarang pada posisi yang lumayan bisa bantu-bantu beberapa juta dolar, US$ 10-50 juta, tapi konkret. Saya kira sudah waktunya Indonesia itu memperkuat posisinya di dunia,” ujar Luhut dalam konferensi pers Road to AIS Forum 2023 yang digelar virtual pada Senin, 25 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
AIS Forum merupakan wadah negara-negara pulau dan kepulauan yang terbentuk sejak 2018, melalui Manado Joint Declaration, atas inisiatif Indonesia bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP). Sejak terbentuk empat tahun lalu, AIS Forum rutin menggelar pertemuan Senior Official Meeting (SOM) dan pertemuan Ministerial Meeting (MM) tiap tahun.
Forum ini melibatkan partisipasi 51 negara pulau dan kepulauan, tanpa memandang luas wilayah, ukuran, atau tingkat perkembangan. Menurut Luhut hingga hari ini, sudah ada sekitar 10 kepala negara yang bakal hadir dalam AIS Forum 2023 mendatang.
“Bantuan tersebut bisa untuk permasalahan misalnya sampah laut. Masalah coral reef (terumbu karang), misalnya apalagi replanting mangrove (penanaman kembali hutan bakau), dan seterusnya. Itu kan hal-hal yang bagus, terus perikanan yang kita punya, kita coba sharing untuk mereka,” tutur Luhut.
Luhut mengatakan kepemimpinan Indonesia di ASEAN sudah bagus, juga termasuk dengan Afrika. Presiden Joko Widodo alias Jokowi, kata dia, beberapa waktu lalu berkunjung keempat negara Afrika. Kerja sama yang dibahas bisa diteruskan dalam AIS Forum 2023. “Banyak ini kaitannya.”
Menurut dia, di Benua Afrika juga ada negara kepulauan seperti Madagaskar dan Kepulauan Pasifik seperti Fiji. Bahkan, Luhut juga sempat meminta Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi untuk membuat ministerial meeting (pertemuan tingkat menteri) di kedua negara kepulauan tersebut.
Dia juga menyinggung bahwa spirit Asia-Afrika di Bandung, Jawa Barat, yang dulu bicara dekolonialisasi. “Sekarang kita bicara prosperity and equality (kemakmuran dan kesetaraan), ini tema yang bagus sekali,” ucap Luhut.
Dengan begitu, perhelatan tersebut bisa menunjukkan bahwa Indonesia ini negara yang merangkul meski bukan negara super power. Indonesia sebagai negara besar dengan penduduk sekitar 282 juta memiliki kekayaan yang cukup banyak. Bahkan sekarang, Indonesia sudah melakukan banyak transformasi menjadi negara yang modern. “Itu menarik buat mereka (negara kepulauan lain).”