Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Melantai di Bursa Efek Indonesia, PT Merdeka Battery Materials Raih Rp 9,2 Triliun

PT Merdeka Battery Materials atau MBMA resmi mencatatan saham perdananya atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 18 April 2023.

19 April 2023 | 08.06 WIB

Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials (MBMA) Devin Ridwan ketika ditemui usai paparan publik IPO MBMA di The Ritz Carlton Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Perbesar
Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials (MBMA) Devin Ridwan ketika ditemui usai paparan publik IPO MBMA di The Ritz Carlton Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023. TEMPO/Riri Rahayu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Merdeka Battery Materials atau MBMA resmi mencatatan saham perdananya atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 18 April 2023. Total saham yang dilepas sebanyak 11.549.999.900 dengan harga Rp 795 per lembar.

Hasilnya, perusahaan yang melaksanakan hilirisasi dalam rantai baterai kendaraan listrik ini mendapat dana Rp 9,2 triliun dengan nilai kapitalisasi pasar saham mencapai Rp 85,9 triliun.

"Kami bersyukur bisa mendapat dukungan dari berbagai investor intitusi, baik dari dalam maupun luar negeri. Aksi korporasi ini sangat penting untuk mewujdkan visi MBMA sebagai pemain global yang terintegrasi secara vertikal dalam rantai nilai mineral strategis dan bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik,” kata Presiden Direktur MBMA Devin Ridwan, Selasa, 18 Aril 2023, dikutip Tempo dari keterangan tertulis.

Rencananya, MBMA bakal menggunakan dana hasil IPO untuk membiayai pembangunan dan pengembangan sejumlah proyek pemrosesan nikel seperti fasilitas High Pressure Acid Leach (HPAL) I tahap I dengan kapasitas 60 ribu ton per tahun untuk menghasilkan material dalam rantai nilai bahan baku baterai kendaraan listrik.

Sebagian lainnya akan digunakan untuk memperkuat modal kerja anak usaha, di antaranya PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang merupakan perusahaan tambang nikel dengan salah satu sumber daya terbesar di dunia dalam hal kandungan nikel.

Saat ini SCM memiliki sumber daya lebih dari 1,1 miliar bijih dry metric tonne yang mengandung 13,8 juta ton nikel dengan kadar 1,22 persen  Ni dan 1,0 juta ton kobalt pada kadar 0,08 persen  Co. Kapasitas produksi tambang SCM diperkirakan akan mencapai 14,6 juta wet metric tonnes pada 2024. 

"MBMA juga akan memakai dana IPO untuk melunasi pinjaman," ujar Devin.

Pilihan Editor: Skema One Way Mulai Diterapkan di Sejumlah Jalan Tol untuk Antisipasi Kepadatan, Ini Rinciannya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus