Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lawrence Wong dilantik menjadi Perdana Menteri Singapura, Rabu, 15 Mei 2024. Ia menjadi pemimpin pemerintahan keempat negara kota kaya itu sejak kemerdekaan 9 Agustus 1965.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia berjanji memimpin Singapura dengan caranya sendiri setelah menyelesaikan transfer kekuasaan yang dikalibrasi dengan cermat untuk memastikan kesinambungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wong, 51 tahun, berasal dari kelompok yang disebut pemimpin "4G", generasi baru politisi yang dipilih oleh Partai Aksi Rakyat (PAP) yang sudah lama berkuasa untuk mengambil alih kendali pusat keuangan. dan perdagangan utama Asia itu.
Dia adalah perdana menteri Singapura pertama yang lahir setelah kemerdekaan 1965, yang disebutnya sebagai tonggak penting dalam penyerahan tongkat estafet kepada generasi baru.
Wong akan mempertahankan posisinya sebagai menteri keuangan dan memimpin negara yang selama dua dekade dipimpin Lee Hsien Loong, putra Lee Kuan Yew, pendiri Singapura modern yang tetap berkecimpung dalam dunia politik hingga kematiannya pada tahun 2015.
“Kami memahami pentingnya kepemimpinan yang baik, stabilitas politik, dan perencanaan jangka panjang. Kami sendiri adalah penerima manfaat dari kebijakan imajinatif para pendiri negara kami, yang dijalankan dengan tegas dan sabar selama beberapa dekade,” kata Wong dalam pidato pelantikannya.
Suksesi sudah lama dinantikan, dengan rencana Lee untuk mengundurkan diri sebelum berusia 70 tahun yang digagalkan oleh pandemi, dan kegagalan transisi ketika penggantinya yang dilantik tiba-tiba membatalkan pencalonannya pada tahun 2021.
Wong mengatakan ia mengambil alih kepemimpinan pada saat yang penuh tantangan dengan lingkungan eksternal yang tidak menentu dan terus berubah. Ia menambahkan Singapura kuat namun rentan terhadap pengaruh eksternal "yang menarik kita ke arah yang berbeda".
“Gaya kepemimpinan kami akan berbeda dengan generasi sebelumnya. Kami akan memimpin dengan cara kami sendiri. Kami akan terus berpikir berani dan berpikir jauh.”
Dia mengatakan Singapura memiliki reputasi internasional yang tinggi, dengan nama yang dikagumi secara global, dan akan memperkuat kemitraan dan terus menjalin hubungan dengan Amerika Serikat dan Cina “bahkan ketika masalah pasti muncul di antara mereka”.
Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kanan) bersenda gurau dengan Perdana Menteri Singapura Terpilih Lawrence Wong (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 29 April 2024. Perdana Menteri Singapura Terpilih Lawrence Wong mendampingi Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong berkunjung dalam rangka pertemuan Singapore-Indonesia Leader's Retreat yang kali ini dijamu oleh Jokowi. TEMPO/Subekti.
Dipilih setelah sukses urus pandemi
Wong menjadi terkenal pada tahun 2020 sebagai salah satu ketua gugus tugas pandemi dan ditunjuk sebagai pengganti Lee pada bulan April 2022 setelah serangkaian konsultasi antara pimpinan politik dan rekan-rekan Wong.
Dia dipromosikan menjadi wakil perdana menteri dan memimpin konsultasi publik tingkat tinggi untuk memetakan “kesepakatan sosial” antara pemerintah dan masyarakat dalam menangani isu-isu seperti keberlanjutan, kesenjangan dan lapangan kerja.
Wong melakukan perombakan kabinet kecil-kecilan pada hari Senin, dengan mengangkat menteri perdagangan menjadi wakilnya, dan menekankan bahwa kesinambungan dan stabilitas adalah pertimbangan utama. Dia telah menjanjikan perombakan yang lebih besar setelah pemilu yang dijadwalkan tahun depan.
Lee akan tetap berada di kabinet Wong sebagai menteri senior, seperti yang dilakukan mantan perdana menteri Singapura sebelumnya, menjaga pengaruh politik keluarga Lee yang telah lama menjabat.
Ayah Lee mengundurkan diri sebagai pemimpin pada tahun 1990 dan tetap berada di kabinet penerusnya selama 21 tahun, awalnya sebagai menteri senior kemudian sebagai "mentor menteri" di pemerintahan putranya.
Wong berjanji melakukan yang terbaik untuk menjadikan Singapura masyarakat yang inovatif, lebih adil, dan setara bagi 5,9 juta penduduknya.
“Saya akan melayani Anda dengan sepenuh hati, saya tidak akan pernah puas dengan status quo,” katanya, dalam pidato dalam bahasa Inggris yang mencakup beberapa bab dalam bahasa Melayu dan Mandarin.
“Misi saya jelas: untuk terus menantang rintangan dan mempertahankan keajaiban yang disebut Singapura ini.”
Lawrence Wong lahir 18 Desember 1972 di timur Singapura. Ayahnya yang berasal dari Hainan bekerja sebagai eksekutif penjualan sementara ibunya adalah seorang guru di sekolah dasar. Setelah tamat SMA, ia melanjutkan kuliah ekonomi di Universitas Madison, AS, lalu melanjutkan S2 ke Universitas Michigan.
Setelah lulus, ia menjadi pegawai negeri di Kementerian Perdagangan dan Industri dan pada 1997 ketika krisis melanda Asia, menyiapkan laporan mengenai perekonomian regional dan dampaknya terhadap perekonomian Singapura.
Kariernya terus menanjak. Setelah masuk Kementerian Keuangan pada 2002, ia masuk Kementerian Kesehatan pada 2004 sebagai Direktur Pembiayaan Layanan Kesehatan hingga Mei 2005. Wong menjabat sebagai sekretaris swasta utama Perdana Menteri Lee Hsien Loong antara Mei 2005 dan Agustus 2008.
Ia kemudian menjadi CEO Otoritas Pasar Energi sebelum mundur pada 2011 untuk terjun ke politik. Ia berhasil masuk parlemen dan kemudian masuk kabinet menduduki beberapa jabatan menteri.
Sedikit tentang Singapura:
Luas wilayah: 734,3 km persegi
Jumlah penduduk: 5.980.352
Etnis: 74,3% Tionghoa, 13,3% Melayu, 9,1 % India, 3,3 % lain-lain
Produk Domestik Bruto: 701,804 miliar dolar AS
Income per kapita: 131.580 dolar AS
REUTERS | TIM TEMPO