Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Thomas Djiwandono, yang akrab dipanggil Tommy, telah dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 18 Juli 2024 sebagai Wakil Menteri Keuangan II. Dua anggota kabinet baru lainnya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan Wakil Menteri Investasi Yuliot Tanjung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sejak 2014, Tommy menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Gerindra. Dia juga merupakan keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Thomas Djiwandono merupakan bagian dari Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, bidang ekonomi dan keuangan. Tim ini dibentuk untuk melakukan sinkronisasi antara pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Profil Thomas Djiwandono
Pada 31 Mei 2024, tim ini telah menemui Sri Mulyani untuk pertama kalinya sekaligus diperkenalkan kepada publik. "Ini adalah Tim Gugus Tugas Sinkronisasi pemerintahan Prabowo-Gibran yang diminta oleh Presiden terpilih Indonesia untuk melakukan sinkronisasi dengan kementerian-kementerian untuk mempersiapkan proses pemerintahan Prabowo-Gibran setelah nanti beliau dilantik 20 Oktober,” kata politikus Gerindra Ahmad Muzani di Kantor Kementerian Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Jumat.
Dilansir dari laman resmi partai Gerindra, Thomas M. Djiwandono yang akrab disapa Tommy, merupakan salah satu tokoh terkemuka dengan karier yang mencakup bidang keuangan dan politik.
Lahir di Jakarta pada 7 Mei 1972, Tommy adalah putra dari Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati. Keluarganya memiliki latar belakang yang kuat di sektor perbankan. Ayahnya adalah mantan Gubernur Bank Indonesia yang kini mengajar di Nanyang Technological University, Singapura. Sedangkan ibunya, Bianti adalah kakak kandung Prabowo Subianto.
Tommy menempuh pendidikan menengah di SMP Kanisius, sebuah sekolah yang terkenal dengan kurikulumnya yang ketat dan lingkungan akademik yang mendukung. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Haverford College, sebuah institusi bergengsi di Amerika Serikat, di mana ia mempelajari sejarah.
Keinginannya untuk memperdalam pengetahuan membawa Tommy untuk meraih gelar master di bidang Hubungan Internasional dan Ekonomi Internasional dari Johns Hopkins University, salah satu universitas terkemuka di dunia.
Karirnya dimulai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo pada tahun 1993 dan pada tahun 1994 di Indonesia Business Weekly. Selain itu, Tommy pun pernah bekerja sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.
Pada tahun 2006, karirnya terus meningkat saat pamannya Hashim memintanya untuk membantu di Arsari Group dan ia menjabat sebagai Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agrobisnis.
Sementara di politik, ia terlibat dalam partai Gerindra, Tommy juga pernah menjadi Caleg di Provinsi Kalimantan Barat. Kini dia menjadi Bendahara Umum Partai Gerindra. Ia pengendali keuangan partai bentukan pamannya, Prabowo Subianto.
Selama Pilpres 2014, mengusung pasangan Prabowo-Hatta, peran Tommy sangat penting bagi Koalisi Merah-Putih (KMP) untuk kebutuhan logistik. Selama kariernya, Thomas Djiwandono telah meraih berbagai penghargaan atas kontribusinya di bidang keuangan dan politik.
MICHELLE GABRIELA | ANNISA FEBIOLA | ANTARA
Pilihan editor: Seknas Fitra Kritik Pengangkatan Keponakan Prabowo Jadi Wamenkeu: Berpotensi Nepotisme