Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Menhub Minta 4 Dermaga di Pelabuhan Sumbawa Besar Disatukan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi Pelabuhan Badas di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat.

10 April 2021 | 09.02 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan keterangan dalam rilis penemuan CVR (Cockpit Voice Recorder Sriwijaya Air SJ-182 di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Rabu, 31 Maret 2021. CVR adalah bagian penting dari kotak hitam atau black box pesawat yang merekam percakapan antara pilot dan kopilot selama berada di kokpit. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan keterangan dalam rilis penemuan CVR (Cockpit Voice Recorder Sriwijaya Air SJ-182 di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Rabu, 31 Maret 2021. CVR adalah bagian penting dari kotak hitam atau black box pesawat yang merekam percakapan antara pilot dan kopilot selama berada di kokpit. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengunjungi Pelabuhan Badas di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Ia meminta pengelolaan empat dermaga itu disatukan demi meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

“Jadi ke depan hanya satu harga dan pemerintah yang mendapat PNBP saja,” kata Budi Karya, Jumat petang, 9 April 2021.

Pelabuhan Badas memiliki empat dermaga yang dikelola dua pihak. Keduanya adalah Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub dan PT. Pelindo III.

Menurut Budi Karya, setelah pengelolaan dermaga disatukan, PT Pelindo III bisa membangun kontainer-kontainer. Dengan keberadaan kontainer, proses bongkar muat barang menjadi cepat.

Meski demikian, Budi Karya memastikan upaya ini tidak akan mengurangi tenaga kerja bongkar muat (TKBM). Jika bongkar muat dipercepat, ongkos logistik diyakini dapat diturunkan.

"Produktivitas kapal yang tadinya menunggu lima hari bisa dipersingkat menjadi dua hari atau bahkan bisa satu hari,” ucap Budi Karya.

Menhub melanjutkan, setelah tersedia kontainer, Sumbawa bisa meningkatkan kualitas komoditas jagungnya untuk dikirim ke daerah lain. Sebab, jagung akan lebih higienis dan tidak perlu dipilah-pilah lagi lantaran bercampur dengan batu.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: 3 Pelabuhan di NTB Tetap Beroperasi Usai Gempa Lombok

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus