Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) jajaki kerja sama dengan perusahaan raksasa industri kendaraan listrik BYD di Shenzhen, Tiongkok. Kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin dengan General Manager BYD, Divisi Penjualan Mobil Asia Pasifik, Liu Xueliang pada Kamis, 25 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kerjasama itu bertujuan untuk menjajaki potensi investasi antara Indonesia dan Tiongkok, termasuk dalam bidang mobil listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Penandatanganan MoU ini mencerminkan pentingnya langkah-langkah ke depan dalam mewujudkan ambisi kendaraan listrik di Indonesia," kata Luhut dikutip dari keterangan resminya Sabtu, 27 Mei 2023.
Luhut mengatakan, pemerintah menargetkan dapat mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sehingga dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.
"Kami mengapresiasi inisiatif BYD untuk menjajaki peluang ini lebih lanjut. Dengan sumber daya alam yang melimpah, lokasi geografis yang strategis, dan dukungan pemerintah, saya yakin Indonesia memiliki resep kunci untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri," kata Luhut.
Diketahui, BYD saat ini memiliki pangsa pasar kendaraan listrik global terbesar, yang terus berkembang di Asia dan Eropa. BYD mencatat rekor pada 2022 dengan total penjualan global sebanyak 1,85 juta unit, mengalami lonjakan pesat dari penjualan 593.745 unit pada tahun 2021.
Sejak didirikan pada tahun 1995, BYD telah memperluas operasinya ke lebih dari 50 negara dan memiliki lebih dari 220.000 karyawan di seluruh dunia.
"Dengan memanfaatkan kekuatan Indonesia dan dengan menyambut transisi kendaraan listrik, Indonesia dapat membuka jalan baru untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pembangunan berkelanjutan," ujar Luhut.
Luhut pun berharap, dengan mitra internasional seperti BYD, dapat menempatkan Indonesia sebagai pemain industri terdepan dalam panggung kendaraan listrik global, sekaligus mendorong transformasi Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan lebih hijau.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.