Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tekad Merpati Nusantara Airlines terbang lebih tinggi lagi terbentur dana. Sedianya, perusahaan penerbangan milik pemerintah ini berencana membeli sejumlah pesawat baru. "Ini saat tepat untuk membeli karena harganya sedang murah-murahnya," kata Hotasi Nababan, Direktur Utama Merpati. Dana yang dibutuhkan tidak kecil, sekitar Rp 200 miliar. Sayangnya, keuangan Merpati sedang bermasalah. Modal perusahaan penerbangan yang biasa melayani jalur-jalur kering ini sudah negatif. Dengan utang Rp 1,5 triliun, asetnya tak lebih dari Rp 1 triliun. Dan modal ini makin tergerus karena Merpati pada triwulan I tahun 2003 sudah merugi Rp 40 miliar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo