Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Arifin Tasrif memaparkan capaian kinerja dalam mitigasi bencana geologi tahun 2022. Dalam paparan tersebut, Kementerian ESDM melaporkan Pengembangan Sistem Pemantauan Gunung Api sebanyak 6 lokasi sepanjang 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ESDM juga melaksanakan Pemetaan Geologi, di antaranya Pemetaan Geologi Gunung Api sebanyak 2 lokasi, Pemetaan Kawasan Rawan Becana Gunung Api sebanyak 4 lokasi, Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi sebanyak 3 lokasi, Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Tsunami sebanyak 2 lokasi, dan Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Tanah sebanyak 4 lokasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selanjutnya, ESDM memasang Landslide Early Warning System sebanyak 3 lokasi di Pacitan
”Kami telah melakukan pengembangan sistem untuk pemantauan dan peningkatan advokasi dalam mitigasi bencana geologi tahun 2022. Salah satunya dengan pengembangan 4 pos pengamat gunung api yang teletak di Pos PGA Iya (NTT), Pos PGA Merapi-Kaliurang (DIY), Pos PGA Aruna Welirang (Jatim), dan Pos PGA Sinabung (Sumut).” Kata Arifin dalam konferensi pers Senin, 30 Januari 2023.
Arifin menuturkan program pemetaan geologi gunung api, gempa bumi, maupun yang tsunami di 2023 terus dilanjutkan dan telah diadvokasikan untuk program lanjutannya. Dia mengatakan akan terus meningkatkan program-program mitigasi.
Selanjutnya: Arifin membeberkan bencana kegeologian tahun 2022 ...
“Ke depannya kita membutuhkan anggaran yang khusus untuk bisa dialokasikan dan juga rekomendasi-rekomendasi yang dikeluarkan itu diharapkan bisa dilaksanakan di daerah-daerah yang diperkirakan akan mengalami potensi bencana.” Ujar Arifin.
Pada kesempatan yang sama, Arifin juga membeberkan bencana kegeologian tahun 2022. Di antaranya 217 kali gempa bumi tektonik dengan magnitudo > mw5, 26 kali gempa merusak dan tidak terjadi tsunami, 1085 kejadian gerakan tanah dengan korban mencapai 208 jiwa dan 2043 rumah rusak, serta 9 erupsi gunung api.
Baca: Harga Minyak Dunia Masih Fluktuatif, Alasan ESDM Belum Turunkan Harga Pertalite
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini