Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua perusahaan penyedia layanan logistik, yakni PT. Multi Terminal Indonesia (IPC Logistic Services) dan PT. Agung Raya, menjadi operator fasilitas pusat konsolidasi kargo ekspor impor atau container freight station (CFS) center di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT. MTI merupakan salah satu anak usaha PT. Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II)/IPC, sedangkan PT. Agung Raya merupakan perusahaan swasta yang berkecimpung di layanan logistik, pergudangan, dan pengelola tempat penimbunan sementara (TPS) di wilayah pabean Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Operasi dan Sistem Informasi Teknologi Pelindo II, Prasetiadi, mengatakan kedua perusahaan itu hanya berperan sebagai operator, sedangkan manajemen pengelolaan fasilitas CFS center dinaungi langsung oleh PT. Pelindo II cabang Tanjung Priok.
Jika tidak ada kendala berarti, imbuhnya, fasilitas CFS center di Pelabuhan Tanjung Priok bakal resmi dioperasikan pada pekan ini juga mengingat seluruh infrastruktur dan peralatannya sudah siap.
"Fasilitas CFS center di Priok sudah siap 100 persen. Pelindo II yang investasi termasuk menyediakan racking system dan sistem IT terintegrasi untuk operasional maupun billing layanan termasuk SDM untuk melayani CFS itu," ujarnya, Senin, 20 November 2017.
Prasetiadi menjelaskan, fasilitas CFS centre di Pelabuhan Tanjung Priok berlokasi dekat dengan gate utama Pos 9 Pelabuhan Priok yang terletak di gudang eks Masaji Kargo Tama (MKT) dan gudang Agung Raya.
Dia juga mengatakan terkait dengan tarif layanan di CFS centre Pelabuhan Tanjung Priok akan mengikuti tarif yang berlaku sesuai dengan kesepakatan penyedia dan pengguna jasa pelabuhan melalui asosiasi terkait. "Soal tarif itu domainnya penyedia dan pengguna jasa, kami hanya penyedia fasilitas CFS center tersebut," ujarnya.