Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

MUI Minta Erick Thohir Tak Beri Kursi Komisaris BUMN untuk Balas Budi Politik

Wakil Ketua MUI Anwar Abbas menyoroti langkah Menteri BUMN Erick Thohir memilih sejumlah komisaris perusahaan pelat merah.

30 Mei 2021 | 10.01 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir.(Antara)
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir.(Antara)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Bidang Ekonomi Majelis Ulama Indonesia atau MUI Anwar Abbas menyoroti langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir memilih sejumlah komisaris perusahaan pelat merah. Ia meminta Erick tak menggunakan kesempatan penunjukan bos perseroan untuk kepentingan balas budi politik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Penunjukannya  terkesan lebih banyak bernuansa  sebagai balas budi karena yang bersangkutan (komisaris) telah berkontribusi di dalam pilpres dan atau pemilu yang baru lalu,” ujar Anwar dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 30 Mei 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anwar mengatakan semestinya dalam memilih sosok yang mengisi jabatan tinggi di BUMN, pemerintah sebagai pemegang saham terbesar memiliki standar tertentu. Di antaranya, mereka harus memiliki pengetahuan, kompetensi, pengalaman, dan kredibilitas yang mumpuni.

Selain itu, pemerintah juga harus menempatkan orang di perusahaan yang tepat atau sesuai dengan kemampuannya. Namun ia melihat standar itu belakangan tak terpenuhi.

“Yang terjadi kita lihat adalah the right man on the wrong place,” ujar Anwar.

Anwar khawatir kondisi ini akan berdampak pada keberlangsungan bisnis BUMN pada masa mendatang. Apalagi, kini berbagai perusahaan BUMN tengah menghadapi situasi berat karena wabah Covid-19.

Banyak perusahaan pelat merah, ujar Anwar, membutuhkan pemimpin yang dapat membawa perusahaan keluar dari ancaman pandemi. Ia pun berharap ke depan, pemerintah lebih bersikap rasional dalam menunjuk komisaris BUMN agar dapat diandalkan untuk membawa perusahaan ikut memajukan perekonomian.

“Kalau hal  seperti itu tidak bisa kita hadirkan, tentu kita harus bersiap-siap saja untuk mendengar berita dan kabar buruk dari perusahaan BUMN tersebut,” tutur Anwar.

Erick Thohir memilih sejumlah relawan kampanye Joko Widodo atau Jokowi dan Ma’ruf Amin menempati kursi komisaris di berbagai perusahaan BUMN. Baru-baru ini, ia menunjuk musikus, Abdee Slank, untuk menjabat sebagai Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

Sebelumnya, Erick Thohir juga memiliki Ulin Ni'am Yusron menjadi Komisaris Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) atau PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) dan Andi Gani Nena Wea sebagai Komisaris Utama PT PP (Persero) Tbk.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus