Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Mulai Besok, Pemerintah Tawarkan ORI018 dengan Kupon 5,7 Persen

Pemerintah akan menerbitkan instrumen Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI018 secara daring (e-SBN) kepada masyarakat dengan tingkat kupon 5,7 persen

30 September 2020 | 13.01 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sambutan saat peluncuran Sukuk di Kementerian keuangan, Jakarta, 19 Agustus 2016. Kementerian Keuangan menetapkan tingkat imbalan Sukuk Tabungan Seri ST-001 sebesar 6,9 persen per tahun yang pembayarannya dilakukan secara bulanan dalam jumlah tetap. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sambutan saat peluncuran Sukuk di Kementerian keuangan, Jakarta, 19 Agustus 2016. Kementerian Keuangan menetapkan tingkat imbalan Sukuk Tabungan Seri ST-001 sebesar 6,9 persen per tahun yang pembayarannya dilakukan secara bulanan dalam jumlah tetap. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan menerbitkan instrumen Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI018 secara daring (e-SBN) kepada masyarakat dengan tingkat kupon 5,7 persen per tahun. 

"Masa penawaran ORI018 berlaku mulai 1 Oktober-21 Oktober 2020," kata keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Rabu 30 September 2020.

Penerbitan ORI018 ini mempunyai tenor tiga tahun dengan tanggal jatuh tempo 15 Oktober 2023.

Masyarakat dapat membeli obligasi ritel ini dengan minimum pemesanan Rp1 juta dan maksimum pemesanan Rp3 miliar.

Pemesanan dapat dilakukan masyarakat melalui mitra distribusi secara daring melalui empat tahap yaitu pendaftaran, pemesanan, pembayaran dan penyelesaian atau konfirmasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo



Pemerintah sudah menunjuk 26 mitra distribusi untuk transaksi ini antara lain 16 bank umum, empat perusahaan efek, tiga perusahaan efek khusus dan tiga perusahaan teknologi berbasis finansial (tekfin) peer-to-peer lending.

Sebanyak 16 bank umum tersebut antara lain Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Maybank Indonesia dan Bank CIMB Niaga.

Kemudian, Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia dan Bank Victoria International.

Sebanyak empat perusahaan efek antara lain Trimegah Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas.

Selain itu tiga perusahaan efek khusus adalah Bareksa Portal Investasi, Star Mercato Capitale (Tanamduit) dan Nusantara Sejahtera Investama (Invisee).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Terakhir tiga perusahaan tekfin yaitu Investree Radhika Jaya (Investree), Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) dan Lunaria Annua Teknologi (Koinworks).

Sebelumnya pemerintah telah menerbitkan ORI017 pada Juni 2020 dengan tingkat kupon 6,4 persen per tahun. Penjualan obligasi ritel itu diminati generasi milenial hingga menyerap dana Rp18,33 triliun.

Pemerintah juga baru saja menyerap dana sebanyak Rp25,67 triliun dari penerbitan sukuk ritel seri SR013 yang mendapatkan respons positif dari masyarakat.

Penjualan SR013 ini mencapai mencapai penjualan terbesar dengan investor terbanyak yaitu mencapai 44.803 investor atau tertinggi sepanjang penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel online sejak 2018.

Dengan penerbitan SR013, maka hingga September 2020, pemerintah telah menerbitkan empat instrumen SBN ritel yaitu SBR009, SR012, ORI017 dan SR013 dengan total nominal penerbitan mencapai Rp58,39 triliun.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus