Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ngozi Okonjo Pimpin WTO, Ini Harapan Mendag Soal Sengketa Dagang RI

Indonesia menyambut positif terpilihnya Ngozi Okonjo-Iweala sebagai Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

17 Februari 2021 | 07.13 WIB

Pemimpin Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala. REUTERS/Joshua Roberts
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pemimpin Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala. REUTERS/Joshua Roberts

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menyambut positif terpilihnya Ngozi Okonjo-Iweala sebagai Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku secara personal pernah bertemu dengan Ngozi. Dia mengatakan perempuan yang dua kali menjabat sebagai Menteri Keuangan Nigeria itu adalah sosok yang komplet dalam mendukung reformasi di WTO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dia mengerti multilateralisme karena lama di Bank Dunia. Selain itu dia juga mengerti development karena pernah menjadi Menteri Keuangan Nigeria. Ngozi juga memahami disparitas antara negara kaya dan negara miskin. Jadi ini adalah organic reform tanpa harus reformasi,” kata Mendag Lutfi kepada Bisnis, Selasa 16 Februari 2021.

Latar belakangnya di Bank Dunia dan memimpin sektor keuangan emerging countries dipandang Lutfi menjadi modal kuat dalam mengakomodasi kebutuhan reformasi. 

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh WTO dalam beberapa tahun terakhir adalah mandeknya fungsi appellate body akibat konsensus yang urung tercapai di antara negara anggota. Dalam hal ini, Amerika Serikat menolak penunjukkan juri forum tersebut karena dipandang menghasilkan keputusan yang tak menguntungkan. 

“Mudah-mudahan dengan dipilihnya Ngozi ini, WTO bisa kembali lagi ke multilateralisme, jadi dalam waktu tak lama appellate body akan berjalan. Jadi mekanisme perdagangan internasional akan kembali,” kata Lutfi. 

Saat ditanyai mengenai dampak penunjukkan Ngozi terhadap sengketa dagang yang dihadapi Indonesia, Lutfi mengatakan kendala yang acap kali dihadapi oleh negara berkembang adalah keterbatasan mempersiapkan diri. Hal ini kontras dengan negara-negara maju yang lebih siap dalam menyiapkan tim hukum dan anggaran.

“Pada dasarnya penyelesaian sengketa adalah proses yang berdaulat, bermartabat. Tetapi ada kelemahan negara berkembang, misal negara maju sudah siap dengan lawyer-nya, mereka sudah terbiasa. Sementara negara berkembang ada permasalahan ketika hiring lawyer, terkadang anggaran tidak ada," jelasnya.

Namun, ia menilai Indonesia sudah semakin maju sehingga masalah di atas tidak akan terjadi. Ia pun berharap dengan adanya sosok bos WTO dari emerging countries seperti Ngozi dari Nigeria bisa mendorong bukan saja perdagangan yang bebas tetapi juga perdagangan yang berkeadilan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus