Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta keamanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ditingkatkan pasca teror bom di Surabaya. Ia pun meminta maaf kepada masyarakat jika merasa terganggu atas adanya pengecekan tambahan.
“Oleh karenanya kami minta maaf kepada para penumpang apabila ada hal-hal yang kurang nyaman atas perlakuan kami. Ini semua adalah dalam rangka untuk meningkatkan keamanan,” tutur dia saat inspeksi mendadak ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Ahad, 13 Mei 2018.
Baca juga: Bom di Surabaya, Persekutuan Gereja Dapat Info 25 Lokasi Diincar
Peningkatan keamanan itu, kata Budi, merupakan sikap yang diambil Kemenhub atas sederet aksi teror yang belakangan terjadi. Terakhir adalah ledakan bom di toga gereja di Surabaya hari ini yang menewaskan 11 orang.
Budi menyebut, keamanan bandara atau aviation security (Avsec) telah mendapat bantuan berupa penambahan anggota polsek yang siaga di Bandara Soetta, dari 500 personel menjadi 700 personel. Anggota tambahan itu mencakup tim Gegana, Jihandak, serta anjing pelacak atau K-9.
Selain itu, tim pengaman Bandara Soetta terdiri dari 303 personel bantuan kendali operasi (BKO) TNI, 849 petugas Avsec, 179 orang petugas outsourcing, serta 1090 orang satpam. Penambahan juga dilakukan terhadap kamera pengintai close circuit television (CCTV) dari 1.500 buah menjadi 1.800 buah.
“Saya yakin TNI dan Polri adalah orang-orang terbaik Indonesia dan mampu untuk menjaga bandara ini tetap aman,” tutur dia.
Selain itu, pengecekan kendaraan secara acak akan diberlakukan di setiap pintu masuk terminal. Budi pun meminta kepada petugas keamanan menindak secara tegas orang-orang yang dinilai mencurigakan. Untuk itu, Budi juga telah meminta Angkasa Pura 2 menurunkan petugas tidak berseragam guna memantau langsung kondisi di lapangan.
Namun ia belum memiliki target berapa lama peningkatan keamanan untuk mencegah aksi terorisme ini berlangsung. Menurut dia, selama masih dibutuhkan, instruksi tersebut akan terus diberlakukan.
“Kami belum bisa menentukan, paling tidak dalam 2 minggu ke depan harus dilakukan secara konsisten. Apabila kami anggap perlu dan kami minta info dari BIN, itu akan dilanjutkan bahkan jika dibutuhkan saat lebaran juga kami lakukan,” ujar Budi menjelaskan langkah antisipasi pasca teror bom di Surabaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini