Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pembebasan Lahan Tuntas, Bandara Kediri Siap Beroperasi Tahun 2023

PT Gudang Garam Tbk. memastikan bandara yang dibangun di Kediri akan beroperasi pada awal tahun 2023.

25 April 2021 | 13.30 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Mensesneg Pratikno (kanan) dan Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (tengah) meninjau meninjau perkembangan pembangunan landasan pacu ketiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Jumat 21 Juni 2019. Pembangunan landasan pacu ketiga di Bandara Soekarno-Hatta telah mencapai 86 persen dan rencananya dioperasionalkan pada Juli 2019. ANTARA FOTO/Biro Pers-Laily Rachev
Perbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Mensesneg Pratikno (kanan) dan Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (tengah) meninjau meninjau perkembangan pembangunan landasan pacu ketiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Jumat 21 Juni 2019. Pembangunan landasan pacu ketiga di Bandara Soekarno-Hatta telah mencapai 86 persen dan rencananya dioperasionalkan pada Juli 2019. ANTARA FOTO/Biro Pers-Laily Rachev

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, KEDIRI – PT Gudang Garam Tbk. memastikan bandara yang dibangun di Kediri akan beroperasi pada awal tahun 2023. Saat ini pengerjaan proyek sudah mencapai 51 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDI) Maksin Arisandi, anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk. yang menjadi pelaksana pembangunan bandara mengatakan prosesnya telah mencapai 51 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saat ini pekerjaan land (tanah) sudah 51 persen, sudah tercapai target kita,” kata Maksin Arisandi saat mendampingi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memantau pelaksanaan pembangunan bandara, Sabtu 24 April 2021.

Dengan capaian ini, Maksin optimis operasional Bandara Kediri akan bisa dimulai pada awal tahun 2023 mendatang. Hal ini sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Maksin Arisandi juga memastikan pembangunan bandara ini tetap melibatkan masyarakat setempat sebagai tenaga kerja. Dia memastikan telah merekrut warga yang memenuhi kualifikasi ke dalam proyek ini.

“Kami fokus pada pemberdayaan masyarakat sekitar. Kalau memiliki kompetisi dan kualifikasi, pasti kami rekrut,” kata Maksin.

Target operasional bandara pada awal tahun 2023 juga disampaikan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Bupati mengatakan bandara yang dibangun di lereng Gunung Wilis, tepatnya di Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri ini akan siap beroperasi dua tahun mendatang.

Dia juga memastikan kebutuhan pembebasan lahan dalam proyek ini sudah hampir selesai. Bahkan saat ini hanya kurang 0,4 persen saja dari keseluruhan lahan kebutuhan bandara.

“Saat ini hanya kurang 0,4 persen (kekurangan lahannya) dari keseluruhan bandara.  Gudang Garam sudah mengkomunikasikan dengan baik kepada pihak-pihak terkait pembebasan ini,” kata Dhito.

Hanindhito juga memastikan jika proyek bandara ini bukan menjadi penyebab banjir yang kerap terjadi di kawasan itu. Menurut pantauan bupati, banjir terjadi akibat perilaku warga sendiri yang mengganti tanaman keras dengan bawang merah di lereng Gunung Wilis.

“Banjir itu bukan karena bandara. Banjir karena sumber mata air banyak berkurang, banyak yang diganti brambang di atas,” katanya.

Untuk mengatasinya, Bupati telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk membangun dua embung besar di kawasan bandara. Embung ini berfungsi menampung air di musim hujan, serta sumber irigasi saat musim kemarau. Apalagi di kawasan itu melintas dua aliran sungai yakni Sungai Kolokoso dan Hadisingat.

Hari Tri Wasono

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus