Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), David Sumual, mengatakan target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa mencapai 5,2 persen bisa terdacapai. Menurut dia, proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2024 ada dalam rentang 5 hingga 5,2 persen.
“Jadi bisa dicapai (target) 5,2 persen,” ujar David ketika dihubungi, Selasa, 31 Januari 2024.
David menjelaskan, jika Pemilihan Umum (Pemilu) berlangsung dua putaran, dia memproyeksikan ada tambahan pertumbuhan ekonomi ke arah 0,2 persen dari baseline.
“Tapi kalo satu putaran, tambahan pertumbuhan diperkirakan mengarah ke 0,1 persen,” tuturnya.
Hal ini, kata dia, karena pertumbuhan lebih ditopang oleh belanja konsumsi masyarakat, belanja pemerintah, dan belanja Pemilu. Namun demikian, David belum bisa memastikan apakah investor akan menghentikan mode wait and see selepas pemilu.
“Sebab, pemerintahan dan kabinet baru terbentuk di Oktober,” kata dia.
Sebelumnya Sri Mulyani optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 bisa mencapai 5,2 persen. Angka tersebut sesuai dengan asumsi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Pertumbuhan tahun ini menurut Menkeu didorong oleh pemilihan umum.
"Proyeksi pertumbuhan yang kuat pada 2024 terutama didorong aktivitas penyelenggaraan Pemilu," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta pada Selasa, 30 Januari 2024.
Menkeu berharap agenda Pemilu dapat berdampak positif pada aktivitas konsumsi pemerintah dan masyarakat. Dia pun optimistis dampak positif akan terasa dengan berlanjutnya pelaksanaan dan penyelesaian proyek-proyek strategis nasional (PSN) pada 2024 ini.
Meski optimis, Sri Mulyani mengingatkan bahwa saat ini masih ada berbagai risiko global. Di antaranya soal kecenderungan pelemahan ekonomi dari sejumlah negara-nagara utama dunia seperti Tiongkok, serta meningkatnya tensi geopolitik. Ditambah pula dengan fragmentasi global yang juga bisa menciptakan tekanan di berbagai negara.
DEFARA DHANYA | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Hindari Politisasi, Ekonom UGM: Jokowi Jangan Ikut Salurkan Bansos
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini