Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta – Petugas gabungan menemui kendala dalam mencari black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu. Komandan Satuan Tugas Laut Operasi SAR (Dansatgasla Ops) Sriwijaya Air 182 Laksamana Yayan Sofyan mengatakan black box tertimbun pecahan bangkai pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kemarin sudah ditemukan ada dua ping (tanda) dan sudah dilokalisir. Namun, volume pesawat dan impact-nya ke permukaan laut begitu besar sehingga barang itu (black box) masih tertimbun oleh bongkahan pecahan (pesawat) itu sendiri,” ujar Yayan dalam siaran langsung, Senin petang, 11 Janauri 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Yayan menjelaskan tim gabungan akan mengurai bangkai pesawat itu pada Selasa pagi, 12 Januari 2021. Penguraian dilalukan oleh tim penyelam Angkatan Laut. Tim yang bertugas rencananya akan mengangkat bongkahan bangkai pesawat satu per satu ke permukaan.
Operasi penguraian mengacu pada tanda ping locator untuk mengetahui secara pasti titik keberadaan black box. Ia memastikan sinyal ping telah menjurus pada satu lokasi. “Namun karena ada bongkahan, kami harus mencari cara,” ujarnya.
Petugas sebelumnya mengidentifikasi titik jatuhnya black box dengan KRI Rigel dan KRI Gusti Ngurah Rai yang memiliki fitur sonar. Pendeteksian dilakukan pada malam hari karena titik yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat tergolong laut dangkal. Sehingga, ia khawatir penggunaan sonar berbahaya bagi penyelam yang tengah mengevakuasi korban.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | EGI ADYATAMA