Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 4,2 triliun atau naik 37 persen secara tahunan pada kuartal I 2025. Jumlah ini meningkat dibandingkan periode tahun lalu per 31 Maret Rp 4,07 triliun
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam laporan keuangan GOTO di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 29 April 2025, GOTO mencatatkan kerugian tahun berjalan sebesar Rp 336 miliar, atau turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 937 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kemudian, GOTO juga mencatatkan penurunan beban pokok pendapatan, administrasi, penjualan, operasional, hingga pengembangan mencapai Rp 4,42 triliun. Jumlah ini menurun dari 31 Maret tahun lalu Rp 5,02 triliun.
Dari segi pendapatan, jasa pengiriman mencetak Rp 1,39 triliun, imbalan jasa Rp 1,37 triliun, pinjaman Rp 763 miliar, imbalan jasa e-commerce Rp 216 miliar, imbalan iklan Rp 110 miliar, dan lain-lain Rp 370 miliar.
Sepanjang 2024 lalu, GOTO mencatat rugi Rp 5,46 triliun. Jumlah itu menurun sekitar 94 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 90,5 triliun.
Kemudian, Grup GoTo juga mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 15,89 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya Rp 14,78 triliun. Meski demikian, jumlah aset Grup GoTo tercatat Rp 43 triliun di 2024 atau turun dari 2023 sebesar Rp 54 triliun.
Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan sepanjang 2024 perseroannya terus mencari cara baru dan efektif untuk memenangi persaingan dan menjangkau banyak konsumen. Patrick mengatakan, GoTo Group melihat ada peningkatan signifikan dalam jumlah pengguna sepanjang tahun. “Mengharapkan hal ini akan terus berlanjut hingga tahun 2025 seiring dengan strategi ekosistem kami yang terus terbukti efektif,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 12 Maret 2025.
Pilihan Editor: Mengapa Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diproyeksikan Turun