Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

PT Semen Indonesia mencatat pendapatan sebesar Rp 38,65 triliun pada 2023 atau meningkat 6,2 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

14 Maret 2024 | 06.42 WIB

Seorang pria melihat ke arah areal pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dari perkebunan jagung di Gunem, Rembang, Jawa Tengah, 22 Maret 2017. Selain mendapat penolakan, pembangunan pabrik ini juga mendapat dukungan dari sekelompok warga sekitar. ANTARA FOTO
Perbesar
Seorang pria melihat ke arah areal pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dari perkebunan jagung di Gunem, Rembang, Jawa Tengah, 22 Maret 2017. Selain mendapat penolakan, pembangunan pabrik ini juga mendapat dukungan dari sekelompok warga sekitar. ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. atau SIG mencatat pendapatan sebesar Rp 38,65 triliun atau meningkat 6,2 persen dari 2022. Sementara itu, volume penjualan mencapai 40,62 juta ton sepanjang 2023. Jumlah ini meningkat 10 persen dibanding tahun sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Selain itu, beban pokok pendapatan dilaporkan sebesar Rp 28,47 triliun. Lalu, EBITDA atau nilai pendapatan sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi tercatat Rp 7,79 triliun. Sementara laba sebelum pajak sebesar Rp 3,30 triliun dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp 2,17 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, pertumbuhan kinerja ini didorong oleh penjualan semen curah domestik dan ekspor. Penjualan semen curah domestik naik 17,3 persen, sedangkan semen curah ekspor naik 42 persen.

"Keterlibatan SIG dalam berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti pembangunan infrastruktur IKN Nusantara dan Jalan Tol Trans Sumatera, serta PSN lainnya menjadi faktor pendorong peningkatan volume penjualan domestik khususnya pada segmen curah," katanya dalam keterangan resmi pada Rabu, 13 Maret 2024.

Seiring dengan peningkatan volume penjualan, SIG membukukan kenaikan pendapatan sebesar 6,2 persen menjadi Rp 38,65 triliun pada 2023.

Meskipun terjadi kenaikan biaya bahan bakar minyak dan inflasi, namun SIG mampu menekan total biaya per ton melalui inisiatif optimalisasi operasional. Di samping itu, utang berbunga dan beban keuangan SIG tercatat turun. Sehingga, berkontribusi pada peningkatan laba sebelum pajak.

Vita menjelaskan, pada 2022 terjadi penurunan beban pajak tangguhan sebagai dampak restrukturisasi internal group perusahaan. Pada akhirnya, berkontribusi pada laba bersih yang lebih tinggi.

"Jika dampak penurunan beban pajak tangguhan tersebut dikeluarkan, di 2023 SIG mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 5,9 persen jika dibandingkan tahun 2022."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus