Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Pembiayaan bagi sektor UMKM tersendat pada tahun lalu.
Bank nasional berhati-hati menjelang berakhirnya masa pelonggaran restrukturisasi kredit macet.
Sistem skor kredit dapat mendorong penyaluran kredit bagi UMKM yang tidak memiliki agunan fisik.Â
JAKARTA - Sejumlah bank berupaya mengerek pertumbuhan kredit untuk segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada tahun ini. Pembiayaan bagi sektor tersebut sempat tersendat pada tahun lalu. Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit UMKM hanya tumbuh 7,9 persen pada 2023, lebih rendah dibanding pertumbuhan kredit UMKM sepanjang 2022 yang sebesar 10,2 persen.Â
Menurut bank sentral, penyaluran kredit untuk segmen usaha kecil dan menengah turun masing-masing sebesar 2-8 persen dan 3,5 persen pada 2023. Sementara itu, penyaluran kredit untuk segmen usaha mikro naik 24,5 persen. Meski meningkat, pertumbuhan kredit usaha mikro pada tahun lalu masih di bawah pertumbuhan pada 2022 yang sebesar 38,4 persen.Â
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) Yuddy Renaldi menuturkan perlambatan penyaluran kredit UMKM merupakan bentuk kehati-hatian bank nasional menjelang berakhirnya masa pelonggaran restrukturisasi kredit macet. Otoritas Jasa Keuangan memutuskan program restrukturisasi kredit buat nasabah yang terkena dampak Covid-19 berakhir pada Maret 2024.Â
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo