Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Samuel Sekuritas mencatat saham Matahari Department Store dengan kode LPPF menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing.
"Di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 40 miliar," kata analis Samuel Sekuritas M Alfatih, Rabu, 28 Juli 2021.
Saham yang juga diborong asing lainnya, yaitu INCO sebesar Rp 27,5 miliar dan AGRO sebesar Rp 25,2 miliar.
Sementara itu, saham Bank BCA (BBCA) menjadi saham yang paling banyak dijual investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell asing mencapai Rp 64,7 miliar. Pada posisi kedua ada saham MMLP yang dijual asing sebesar Rp 36,8 miliar dan ketiga BFIN sebesar Rp 35,3 miliar.
Dia mengatakan sejumlah emiten baru saja merilis laporan performanya pada paruh pertama 2021, seperti JSMR, ASSA, dan SIDO. Ketiganya mencetak performa yang positif; JSMR mencatat kenaikan laba bersih sebesar +709,2 persen yoy, ASSA sebesar +68,9 persen yoy, dan SIDO sebesar +21,3 persen yoy. Saham ketiganya menutup sesi pertama perdagangan hari ini dengan cukup bervariasi; JSMR menguat +5,2 persen, SIDO menguat +5,2 persen, sementara ASSA melemah -0,61 persen.
Setelah terus bergerak menguat selama beberapa hari terakhir, duo saham Mahaka Group, ABBA dan MARI bergerak melemah dan menutup sesi pertama hari ini di zona merah; ABBA melemah -2,5 persen, sementara MARI melemah -3,13 persen.
Alfatih mengatakan dua saham yang cukup menarik perhatian adalah saham Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), yang menguat +3,35 persen setelah cenderung stagnan dalam beberapa minggu terakhir, menjelang RUPST yang akan digelar besok. Saham Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) yang sebelumnya santer dikabarkan akan berinvestasi ke BANK, juga menguat +9,9 persen di sesi pertama hari ini.
Adapun Indeks Harga Saham atau IHSG terpantau melemah tipis di sesi pertama hari ini, menutup sesi di posisi 6.087 atau 0,15 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin yang sebesar 6.097. Sebelumnya, tim riset Samuel Sekuritas menyebutkan dalam laporan hariannya bahwa IHSG berpotensi melemah tipis hari ini, seiring dengan kembali naiknya kasus harian Covid-19 di Indonesia dan melemahnya bursa global.
Sebanyak 206 saham menguat, 295 melemah, dan 153 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 7 triliun.
Di pasar reguler tercatat angka jual bersih asing sebesar Rp 81,1 miliar, sementara di pasar negosiasi juga tercatat jual bersih asing sebesar Rp 28,4 miliar.
Untuk diketahui, bursa AS memang ditutup melemah semalam; Dow turun -0.24 persen, S&P500 -0.47 persen dan Nasdaq terkoreksi -1.21 persen, seiring dengan aksi profit taking yang dilakukan investor yang didorong kekhawatiran terkait jatuhnya indeks saham Cina akibat ketakutan terkait pengetatan peraturan pemerintah setempat.
"Selain itu pertumbuhan ekonomi yang stagnan dan pertemuan The Fed yang akan digelar nanti malam membuat investor menjadi lebih berhati-hati," ujarnya.
Adapun saham yang mengisi lima besar top gainer di sesi pertama ini, yaitu SDRA (+25 persen ke Rp 900 per saham), OMRE (+24,5 persen ke Rp 1.040 per saham), LPIN (+24,5 persen ke Rp 660 per saham), BEBS (+17,8 persen ke Rp 580 per saham), dan WEHA (+17 persen ke Rp 137 per saham).
Sedangkan lima besar saham yang melemah paling dalam atau top loser sesi pertama hari ini, yaitu JECC (-6,9 persen ke Rp 6.650 per saham), SILO (-6,9 persen ke Rp 9.000 per saham), MLPT (-6,9 persen ke Rp 4.130 per saham), MTDL (-6,8 persen ke Rp 2.980 per saham), dan GLOB (-6,8 persen ke Rp 218 per saham).
HENDARTYO HANGGI
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca: Airlangga Sebut Kinerja Emiten Membaik Seiring dengan Pemulihan Ekonomi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini