Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Pesawat Haji Kerap Terlambat, Dirut Garuda Indonesia Minta Maaf

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra meminta maaf atas insiden yang menyebabkan keterlambatan penerbangan jamaah haji Indonesia.

22 Mei 2024 | 21.21 WIB

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. TEMPO/Riri Rahayu.
Perbesar
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. TEMPO/Riri Rahayu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra meminta maaf atas insiden yang menyebabkan keterlambatan penerbangan jamaah haji Indonesia ke Tanah Suci. Ia tak menampik, adanya keterlambatan dari pesawat Garuda yang sering terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Irfan menjelaskan saat keterlambatan pesawat terjadi, pihaknya sudah berkomunikasi dengan kementerian agama, dalam kasus ini ke Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi soal performance ini kami sangat memahami dan kami menyampaikan permintaan maaf kami," kata dia di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Rabu, 22 Mei 2024.

Kementerian Agama atau Kemenag mengungkap tingginya jumlah keterlambatan maskapai Garuda Indonesia. Berdasarkan hasil evaluasi sepekan sejak 12 Mei 2024, total angka keterlambatan calon jemaah haji mencapai 32 jam 24 menit.

Irfan mengatakan, selain keluhan keterlambatan tersebut. Ia tak pernah mendengar keluhan lain dari kementerian. "Yang sampai ke saya dari kementerian justru pujian terhadap layanan Garuda, khususnya untuk para lansia," kata dia.

Sementara, ia mengaku belum pernah bertemu dengan juru bicara departemen agama yang menegurnya. "Jadi saya sempat bilang ke Pak Dirjen, galak sekali humasnya sementara kita biasa aja gitu," ujarnya.

Namun, ia menegaskan, tak ingin membuat lagi polemik. Terutama setelah insiden adanya percikan api di pesawat yang membuat keterlambatan. Saat ini, pihaknya masih memperbaiki pesawat tersebut.

Pada 15 Mei 2024, penerbangan maskapai Garuda Indonesia terganggu imbas insiden percikan api. Jumlah jemaah yang diterbangkan oleh pesawat Boeing 747-400 itu sebanyak 450 penumpang, sementara Garuda Indonesia tidak memiliki pesawat dengan kapasitas tersebut. 

"Buat kami dan kementerian agama, untuk membawa 109 ribu jamaah itu sebuah keberentungan, memperoleh pesawat yang mampu mengangkut 450 orang penumpang," kata dia. 

Namun, pesawat itu kini harus diperbaiki. Perusahaan akhirnya menerbangkan jemaah dengan Boeing 777 dan Airbus, masing-masing dengan kapasitas 368 dan 242 penumpang.

Irfan memastikan bahwa seluruh jamaah yang terjadwalkan terbang dan menuju tanah suci itu terbawa. Meski imbasnya, 100 jadwal penerbangan pesawat regular Garuda terdampak.

"Mudah-mudahan pesawat yang kena percikan sekarang masih dalam proses perbaikan. Kalau sudah dapat izin operasi, tentu saja kami operasikan kembali," ucapnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus