Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

PLN Ajukan Obligasi Tahap II Senilai Rp 832 Miliar

PLN mengajukan permohonan untuk pencatatan efek bersifat utang Obligasi Berkelanjutan III

25 September 2018 | 21.05 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Dirut PT PLN Sofyan Basir (kedua kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan) dan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) meninjau lokasi proyek PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Desa Terate, Serang, Banten, 5 Oktober 2017. Secara simbolis Presiden meresmikan peletakan batu pertama pembangunan tiga proyek serta pengoperasian satu unit PLTU IPP berkapasitas 660 MW dengan total nilai investasi Rp35 triliun serta menyerap tenaga kerja lebih dari tiga ribu orang. ANTARA FOTO
Perbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Dirut PT PLN Sofyan Basir (kedua kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan) dan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) meninjau lokasi proyek PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Desa Terate, Serang, Banten, 5 Oktober 2017. Secara simbolis Presiden meresmikan peletakan batu pertama pembangunan tiga proyek serta pengoperasian satu unit PLTU IPP berkapasitas 660 MW dengan total nilai investasi Rp35 triliun serta menyerap tenaga kerja lebih dari tiga ribu orang. ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengajukan permohonan untuk pencatatan efek bersifat utang Obligasi Berkelanjutan III PLN Tahap II Tahun 2018 dengan nilai nominal Rp832 miliar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan data yang dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/9/2018), perseroan mendaftarkan Obligasi Berkelanjutan III PLN Tahap II 2018 yang terdiri atas lima seri. Pertama, Seri A dengan jumlah pokok obligasi Rp210 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,65% dan jatuh tempo 5 tahun sejak tanggal emisi.

Kedua, Seri B dengan jumlah pokok Rp483 miliar dan tingkat bunga tetap 9,00%. Surat utang tersebut memiliki waktu jatuh tempo selama 7 tahun.

Ketiga, Seri C dengan jumlah pokok Rp78 miliar dan tingkat bunga tetap 9,10%. Jangka waktu atau jatuh tempo selama 10 tahun sejak tanggal emisi.

Keempat, Seri D dengan jumlah pokok Rp15 miliar dan tingkat kupon tetap 9,30%. Jangka waktu atau jatuh tempo selama 15 tahun sejak tanggal emisi.

Kelima, Seri E dengan jumlah pokok Rp46 miliar dan tingkat bunga tetap 9,65%. Jangka waktu atau jatuh tempo selama 20 tahun sejak tanggal emisi.

Adapun, pembayaran bunga obligasi akan dilakukan setiap tiga bulan dengan pembayaran perdana pada 10 Januari 2019. 

Masa penawaran umum akan dilakukan pada 4 Oktober 2018 —5 Oktober 2018. Pencatatan akan dilakukan di BEI pada 11 Oktober 2018.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, surat utang yang ditawarkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendapatkan peringkat AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Proses penawaran awal atau bookbuilding telah dilakukan pada 30 Agustus 2018 sampai dengan 13 September 2018.

Dalam penawaran awal, perseroan setrum milik negara itu membidk dana sebanyak-banyaknya dari obligasi senilai Rp1,5 triliun.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus