Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Produksi Turun, Harga CPO Naik Tiga Sesi Berturut-turut  

Harga juga mendapat sentimen positif dari volume persediaan sebesar 1,55 juta ton pada bulan lalu.

5 Juli 2017 | 13.45 WIB

Pekerja menyortir kelapa sawit yang akan dikirim ke pabrik CPO di kawasan PTPN VIII di Cigudeg, Bogor.  dok Tempo/Arie Basuki
Perbesar
Pekerja menyortir kelapa sawit yang akan dikirim ke pabrik CPO di kawasan PTPN VIII di Cigudeg, Bogor. dok Tempo/Arie Basuki

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak kelapa sawit atau CPO menguat seiring dengan proyeksi berkurangnya produksi bulanan Malaysia. Pada perdagangan Rabu, 5 Juli 2017, harga CPO di bursa Malaysia kontrak September 2017 naik 3 poin atau 0,12 persen menuju 2.511 ringgit per ton. Harga naik dalam tiga sesi berturut-turut.

Baca: Harga CPO Merosot, Impor India Diprediksi Bakal Naik

Regional Head of Plantations Ivy Ng mengatakan produksi CPO di Malaysia pada Juni 2017 diperkirakan turun 5,2 persen dari bulan sebelumnya menjadi 1,57 juta ton. Perhitungan ini didapatkan dari survei terhadap 17 areal perkebunan.

“Penurunan produksi bulanan di Malaysia dan Indonesia sebagai produsen utama CPO merupakan ekses berkurangnya hari kerja saat pekerja pergi berlibur dalam momen Ramadan dan Idul Fitri,” ucap Ng, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu.

Menurut Ng, harga juga mendapat sentimen positif dari volume persediaan sebesar 1,55 juta ton pada bulan lalu atau stagnan dari Mei 2017. Kendati demikian, angka tersebut turun 12 persen secara tahunan (year-on-year).

CIMB memprediksi pada Juli 2017 harga CPO akan bergerak di dalam rentang 2.400-2.700 ringgit per ton. Mereka juga mempertahankan proyeksi rerata harga pada tahun ayam api sebesar 2.600 ringgit per ton.

“Harga bisa melampaui perkiraan ini jika pemulihan pasokan tidak sekuat prediksi dan adanya risiko cuaca,” tuturnya.

Pasar memang mengkhawatirkan penambahan suplai akibat pemulihan produksi CPO pada paruh kedua 2017. Secara musiman, semester kedua menjadi momen peningkatan suplai karena kondisi cuaca yang lebih baik.

Baca: Harga CPO Turun Lebih dari 1 Persen

Sementara itu, sisi permintaan juga terlihat melemah karena Cina, India, dan Uni Eropa sudah menyimpan stok menjelang Ramadan. Proyeksi peningkatan pasokan kedelai Amerika Serikat juga menjadi salah satu kunci bearish bagi CPO.

BISNIS.COM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiawan

Setiawan

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus