Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dapur menjadi fokus utama Prime di Hotel Pullman. Prime merupakan fasilitas ruang rapat terbaru dari hotel bintang lima yang terletak di jantung Kota Jakarta itu. Di dapur bernama Ncounter itu, beragam peserta rapat dari perusahaan yang berbeda bisa bertemu di satu titik. "Konsepnya memang memungkinkan untuk kontak antara orang-orang yang tadinya belum kenal," ujar Manajer Hubungan Masyarakat Pullman Intania Prionggo seperti ditulis Koran Tempo, Rabu, 3 Juni 2015.
Ncounter, kata Intan, menjadi antitesis dari kebiasaan coffee break tradisional di Jakarta. Biasanya, rehat kopi hanya dilakukan di tempat yang terbatas, dekat ruang rapat yang disewa oleh perusahaan. Namun, desain ruang rapat di Prime memaksa para penggunanya untuk berinteraksi di ruang komunal.
Konsep yang sama disuguhkan Palapa di The Linkar, fasilitas anyar lain di Pullman. Terletak di lantai tiga, The Linkar mengusung konsep ruang rapat bespoke alias bisa dipesan sesuai keinginan. Pullman Jakarta memang tengah habis-habisan menggenjot pangsa pasar bisnis. "Biaya untuk renovasi kami mencapai kira-kira US$ 30 juta, hampir Rp 400 miliar," kata Intan.
Rupanya, yang diincar bukan melulu pebisnis, tapi juga mereka yang hobi memasak dan berkeinginan untuk menggelar kelas memasak terbatas ataupun jamuan makan eksklusif. Itu sebabnya ada juga ruang rapat yang memiliki pantry tersendiri seperti The Gallery yang menghadap langsung ke hiruk pikuk pemandangan Jalan M.H. Thamrin hingga Jawara yang punya dapur plus meja jamuan khusus.
Pullman Jakarta menyewa konsultan desain dari Singapura untuk merancang ulang ruang rapatnya agar lebih fungsional dan interaktif. Ruang komunal dan pusat bisnis mereka pun dilengkapi Internet supercepat. "Kami memang berkeinginan untuk fokus pada MICE," kata dia. Istilah MICE merujuk pada meeting, incentive, convention, dan exhebition. Tapi, Intania mengakui kalau pihaknya tidak menutup mata pada fenomena coworking space yang belakangan laris manis di Jakarta. "Meskipun sebenarnya kami lebih fokus pada kegiatan semacam all day workshop ataupun meeting," ujar Intania.
Ruang-ruang rapat di Prime maupun Linkar, kata Intan, bisa disewakan per jam tergantung kebutuhan. Sebanyak 17 ruang rapat yang disewakan itu pun sebenarnya sudah dilengkapi fasilitas yang memadai mulai dari lemari hingga manajer event yang bisa membantu organisasi rapat.
Fenomena coworking sendiri sebenarnya mulai menggeser kantor virtual yang sempat marak satu dekade terakhir. Menyewa kantor di kompleks perkantoran jangkung dengan nomor telepon khusus dan alamat bergengsi, tadinya menjadi kecenderungan pebisnis yang baru memulai usahanya di ibukota.
Belakangan, dengan kemunculan coworking space lima tahun terakhir, pebisnis muda tidak lagi mencari alamat bergengsi. Soalnya, kebanyakan dari mereka merupakan pengusaha dengan pendapatan bersih yang tetap. Pendapatan ini biasanya digunakan untuk memulai usaha baru yang kecil-kecilan. "Pengusaha seperti ini biasanya sebisa mungkin tidak mau mengeluarkan biaya tetap semacam biaya sewa kantor atau perawatan gedung," kata Yuswohady, konsultan pemasaran dari Center for Middle Class Consumer Studies, Jakarta.
SUBKHAN | CHETA NILAWATY
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini