Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bantul - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta Perum Bulog bersama dengan BUMN lain mulai menggencarkan penyerapan gabah petani untuk peningkatan pendapatan petani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi memang kami sekarang menggalakkan program kami untuk BUMN pangan bersama Bulog agar lebih agresif menyerap gabah," kata Rini usai acara panen padi bersama di Bulak Jayan, Deda Kebonagung, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogayakarta (DIY), Sabtu sore, 5 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kalau sebelumnya Bulog hanya membeli beras petani, menurut Rini, tetapi sekarang ini akan lebih banyak menyerap gabah. Dalam hal ini Bulog bekerja sama dengan BUMN lain seperti PT Pertani dan PT Pupuk Indonesia.
"Hal ini tentunya akan menjadi program utama juga dari Pak Budi (Budi Waseso) Dirut (Direktur Utama) Bulog yang baru, dan saya ucapkan selamat kepada seluruh petani yang panenannya begitu bagus," kata Rini.
Menteri Rini mengatakan, upaya itu dicapai karena dia ingin mendorong supaya penyerapan gabah petani bagus, pendapatan petani baik, dan pada saat yang sama pihaknya ingin menjaga harga beras medium di pasar bisa terjangkau.
"Jadi kami menargetkan dengan Bapak Dirut Bulog yang baru dan juga dengan yang lain tentunya sudah diinstruksikan Bapak Presiden bahwa kita harus bisa menurunkan harga beras juga di konsumen," kata Menteri BUMN.
Menteri menambahkan, langkah yang akan dilakukan segera akan mendatangi salah satu agen bank yang sebagai warung kelontong agar menjual beras Bulog yang kualitas medium dengan harga Rp 8.950 per kilogram.
Dengan aktif menyerap gabah, Menteri Rini Soemarno berharap harga di petani bagus dan pada saat yang sama menjaga supaya harga beras masyarakat yang kualitas medium tidak tinggi. "Kita sekarang mulai menjual beras dengan harga Rp 8.950 per kilogram," katanya.
ANTARA