Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah tergelincir ke zona merah dan ditutup melemah 140 poin atau -0,86 persen ke level Rp 16.450 per dolar AS, Rabu, 1 April 2020.
“Pergerakan pasar yang ekstrem pada Maret telah menyebabkan outflow yang signifikan dan memukul nilai tukar rupiah secara tidak proporsional,” ujar Wei Liang Chang, ahli strategi makro di DBS Bank Ltd.
Kemarin, rupiah mampu terapresiasi 27 poin dan berakhir di posisi 16.310 per dolar AS.
Pelemahan rupiah terjadi setelah pada pagi Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia akan menghadapi gejolak yang cukup besar akibat dampak virus corona Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pertumbuhan ekonomi kita perkirakan akan turun ke 2,3 persen, dan bahkan yang paling buruk bisa negatif 0,4 persen. Kondisi ini menimbulkan penurunan kegiatan ekonomi dan menekan lembaga keuangan," ujar Sri Mulyani.
Pada siang hari, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 147 poin atau 0,9 persen ke level Rp 16.457 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,049 poin atau 0,04 persen ke level 99,087 pada pukul 11.22 WIB.
Sejak pagi, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah. Dari semula turun 15 poin atau 0,09 persen ke level Rp 16.325 per dolar AS di pukul 09.00, pada pukul 10.00 sudah turun 92 poin atau 0,57 persen ke level Rp 16.402 per dolar AS.
BISNIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini