Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basri mengatakan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hampir menyentuh Rp 14 ribu. Sofian menuturkan setiap ada kenaikan pada dolar sebagai mata uang belanja memiliki pengaruh dalam produksi pasokan listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Nambah biaya, gitu aja," ucapnya di Kompleks Parlemen, Selasa, 24 April 2018. "Bayar batu bara, IPP (independent power producer), BBM (bahan bakar minyak) pakai dolar."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, kata Sofyan, libur Ramadan pada Juni mendatang akan mempengaruhi pemasukan PLN. Namun dia menjamin pasokan listrik di Pulau Jawa dalam keadaan aman.
Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menyatakan akan melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang terus melemah.
Menurut dia, level rupiah ditentukan mekanisme pasar sepenuhnya dan pelemahan nilai tukar rupiah tersebut disebabkan faktor eksternal, bukan karena kondisi ekonomi di dalam negeri sedang melemah.
Ia menuturkan BI juga akan menerangkan kepada pasar dengan memberikan penjelasan tentang harapan, proyeksi, dan risiko ke depan sehingga bisa meyakinkan bahwa pasar tidak akan terkena isu ke depan terkait dengan pelemahan rupiah tersebut.