Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

RUPS Induk Usaha Produsen Beras Maknyuss Berakhir Ricuh, Ada Apa?

RUPS PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. yang merupakan induk usaha dari produsen Beras Maknyuss semalam berakhir ricuh.

28 Juli 2018 | 07.05 WIB

Polisi Tuduh Indo Beras Tipu Peretail
Perbesar
Polisi Tuduh Indo Beras Tipu Peretail

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat umum pemegang saham atau RUPS PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. kemarin malam berakhir ricuh. Jajaran direksi perseroan keluar dari lokasi rapat di Auditorium Bursa Efek Indonesia itu sambil berteriak-teriak. Perusahaan itu merupakan induk usaha dari PT Indo Beras Unggul (PT IBU) yang di antaranya memproduksi Beras Maknyuss dan ramai diberitakan melakukan praktik oligopoli dan monopoli pada akhir Juli tahun 2017 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Komisaris utama saya ditekan oleh bapak Jaka Prasetya," ujar Direktur Utama Tiga Pilar Sejahtera Food Stefanus Joko Mogoginta dengan suara tinggi, Jumat petang, 27 Juli 2018.

Joko walk out dari RUPS bersama rombongan jajaran direksi Tiga Pilar Sejahtera Food yang saat ini terdiri atas Budhi Istanto Suwito dan Hendra Adisubrata sebagai direktur dan Jo Tjong Seng sebagai direktur independen. 

Saat itu, Joko menuturkan dirinya ikut membangun perseroan pada 26 tahun yang lalu. Dia menuding telah terjadi hostile take over atau pengambilalihan secara paksa terhadap emiten berkode saham AISA itu. "Ini jelas hostile take over," katanya.

Joko menyebutkan bahwa sebelumnya Presiden Komisaris Tiga Pilar Sejahtera Food, Anton Apriantono, menjelaskan telah ditekan oleh pak Jaka Prasetya yakni Komisaris AISA pada tanggal 25 untuk membuat suatu kesepakatan. "Inilah menjadi skenario yang jelas jahat dan busuk!" ucapnya.

Kesepakatan yang dimaksud, kata Joko,  berupa pencabutan tanda tangan dalam Laporan Keuangan 2017 yang disusun oleh direksi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. "(Pak Anton) ditekan mau di-sue kalau tanda tangan (Laporan Keuangan 2017)," kata Joko.

RUPS yang digelar AISA berlangsung ricuh kemarin karena dari 50 persen pemegang saham tidak menerima Laporan Keuangan 2017. Pelaksanaan RUPS juga diwarnai oleh teriakan dari sejumlah pihak. Salah satunya, tudingan kepada direksi yang dinilai tidak becus dalam mengelola perseroan.

Sementara itu, Komisaris Tiga Pilar Sejahtera yang juga mewakili KKR Asset Management, Jaka Prasetya, membantah terjadi pengambilalihan secara paksa (hostile take over) dalam RUPS yang digelar kemarin. "Enggak ada hostile. Kami enggak beli saham lagi, kami belum pernah beli saham lagi. Kami tak beli saham. Kalau hostile itu nambah-nambah lagi," ucapnya.

Selain Jaka, jajaran komisaris Tiga Pilar Sejahtera Food diisi oleh Anton Apriyantono sebagai Komisaris Utama, Kang Hongkie Widjaja sebagai Wakil Komisaris Utama, dan Hengky Koesanto sebagai Komisaris. Adapun hingga 26 Juli 2018, Kustodian Sentral Efek Indonesia mencatat nama-nama pemegang saham AISA dengan kepemilikan lebih dari 5 persen hanya terdiri atas lima pihak.

Kelima pihak itu ialah Morgan Stanley and Co. LLC yang mewakili Spruce Investors Limited 6,52 persen, Primanex Limited 5,38 persen, JPMB Throphy Investors I Ltd. 9,33 persen, Trophy 2014 Investor Ltd. c/o KKR Asset Management LLC 9,09 persen, dan BBH Luxembourg Fidelity Fund 7,98 persen.

Sementara nama PT Tiga Pilar Corpora tidak lagi masuk dalam jajaran pemegang saham AISA dengan kepemilikan lebih dari 5 persen. PT Tiga Pilar Corpora melakukan aksi jual 213,34 juta saham AISA pada 1 Juni 2018. Lewat transaksi itu, kepemilikan saham PT Tiga Pilar Corpora turun tajam dari 383,19 juta saham (11,91 persen) menjadi hanya 169,85 juta saham (5,28 persen).

Simak berita menarik lainnya terkait Beras Maknyuss hanya di Tempo.co. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus