Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Saham Amazon Melonjak, Kekayaan Jeff Bezos Bertambah Rp 191,1 T

Nilai kekayaan bersih Jeff Bezos bertambah US$ 13 miliar (sekitar Rp 191,1 triliun) pada Senin akibat nilai saham Amazon melonjak.

21 Juli 2020 | 09.04 WIB

Pendiri Amazon Jeff Bezos, menjadi orang terkaya di dunia setelah mengalahkan raksasa Microsoft, Bill Gates sejak 2018. Setelah lulus kuliah Jeff Bezos, pernah bekerja  di beberapa perusahaan di Wall Street.  REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Perbesar
Pendiri Amazon Jeff Bezos, menjadi orang terkaya di dunia setelah mengalahkan raksasa Microsoft, Bill Gates sejak 2018. Setelah lulus kuliah Jeff Bezos, pernah bekerja di beberapa perusahaan di Wall Street. REUTERS/Clodagh Kilcoyne

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lonjakan saham Amazon.com pada perdagangan Senin, 20 Juli 2020, semakin menambah pundi-pundi kekayaan si empunya, miliarder kenamaan Jeff Bezos.

Saham Amazon.com Inc melonjak 7,9 persen, kenaikan terbesar sejak Desember 2018, di tengah meningkatnya optimisme tentang tren belanja melalui web. Dengan demikian, saham raksasa e-commerce tersebut telah melambung 73 persen sepanjang tahun ini.

Alhasil, nilai kekayaan bersih Bezos bertambah US$ 13 miliar (sekitar Rp 191,1 triliun, asumsi Rp 14.700 per dolar AS) pada Senin. Ini adalah lompatan terbesar secara harian untuk seorang individu sejak Bloomberg Billionaires Index dibuat pada 2012.

Pada 2020 saja, kekayaan Bezos telah membengkak sebesar US$74 miliar menjadi US$ 189,3 miliar. Padahal, Amerika Serikat memasuki periode kemerosotan ekonomi terburuk sejak masa Great Depression.

Orang terkaya di dunia itu kini secara pribadi memiliki nilai melebihi valuasi pasar perusahaan dunia seperti Exxon Mobil Corp., Nike Inc., dan McDonald’s Corp.

Lonjakan saham Amazon.com turut mengangkat kekayaan mantan istrinya, Mackenzie Bezos, yang memperoleh US$ 4,6 miliar pada Senin sekaligus mengukuhkannya sebagai orang terkaya ke-13 di dunia.

Tak hanya Amazon, raksasa teknologi lain menikmati lonjakan saham yang sebagian didorong oleh perintah untuk tinggal di rumah (stay at home) demi menekan angka penyebaran infeksi virus Corona (Covid-19).

Di samping itu, kinerja perusahaan teknologi dibantu dorongan upaya stimulus yang belum pernah dilancarkan sebelumnya oleh pemerintah dan bank sentral negara-negara sedunia.

CEO Facebook Inc. Mark Zuckerberg telah menambahkan hampir US$ 15 miliar untuk kekayaan bersihnya sepanjang tahun ini, meskipun Facebook berurusan dengan aksi boikot iklan di jejaring sosialnya.

BISNIS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus