Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti mengatakan, ke depan, Mal Sarinah akan menjadi pusat pemasaran produk dalam negeri. Hal itu sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan dan mempromosikan penggunaan produk dalam negeri.
"Kalau punya kenalan turis mancanegara, bawa ke Sarinah untuk diperkenalkan dengan produk asli Indonesia," kata Tjahya dalam acara Hari Pakai Produk Indonesia di Sarinah, Jakarta, Ahad, 10 Desember 2017.
Adapun Direktur Utama Sarinah GNP Sugiarta Yasa mengatakan ingin menjadikan Sarinah sebagai pusat jajanan dan kerajinan Nusantara. "Sungguh sangat bergembira karena Sarinah, dari segi kuliner, kami ingin jadi pusat jajanan Nusantara. Kami juga ingin menjadikan Sarinah sebagai pusat oleh-oleh Nusantara," ujarnya.
Baca: Perluas Pasar, Kemendag Ingin Fasilitasi UKM dengan Retail Besar
Sarinah, kata Yasa, memiliki 400 usaha kecil dan menengah (UKM) aktif yang melakukan perdagangan. Selain itu, Sarinah membina 1.200 UKM lain. "Kita sekarang melakukan pendampingan. Kami bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan melakukan pendampingan, baik mendesain marketing-nya maupun pemasaran dan permodalannya dengan perbankan," ucapnya.
Menurut dia, UKM yang ada kerap mengalami kesulitan menangani pemasaran, modal, produksi, dan desain produk. Yasa berharap kerja sama antara pemerintah, perbankan, dan Sarinah bisa mendorong UKM berkembang lebih jauh lagi.
Awal tahun depan, Sarinah akan membuka cabang di Semarang, Bandung, dan Malang. Tak hanya itu, Sarinah akan membuka cabang di sejumlah bandar udara dan hotel di Indonesia. "Investasi tahun depan kami perkirakan Rp 80-100 miliar per gerainya," kata Yasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini