Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Sasar Pasar Asia, Kosmetik Korea Berfokus pada Industri Halal

Ilmuwan mengatakan kosmetik Korea Selatan sekarang berfokus masuk ke industri halal.

3 Mei 2018 | 08.32 WIB

Sejumlah kosmetik Innisfree ditampilkan di gerai pertama produk kecantikan asal Pulau Jeju, Korea, itu di Central Park Mall, Jakarta Barat. Tempo/Zara Amelia
Perbesar
Sejumlah kosmetik Innisfree ditampilkan di gerai pertama produk kecantikan asal Pulau Jeju, Korea, itu di Central Park Mall, Jakarta Barat. Tempo/Zara Amelia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Berbagai negara Asia sekitar Indonesia mengarahkan industrinya ke barang dan jasa bersertifikat halal. Ilmuwan yang melakukan penelitian bahan halal, Irwandi Jaswir, mengatakan kosmetik Korea Selatan sekarang berfokus masuk ke industri halal. "Mereka punya 2.000 industri kosmetik yang menguasai 23 persen pasar dunia," kata ilmuwan yang dijuluki Profesor Halal itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Peneliti bioteknologi asal Minang yang bekerja di Malaysia itu tekun meneliti bahan halal selama sekitar 20 tahun. Usahanya diganjar King Faisal International Prize 2018 pada kategori Service to Islam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia beberapa kali diundang sebagai pembicara dalam forum pengusaha kosmetik Korea Selatan. Bahasannya mengenai bahan dan produk halal. "Selain di Indonesia, mereka mengincar pasar muslim di Timur Tengah, seperti Arab Saudi dan Dubai," ucapnya di Bandung, Rabu, 2 Mei 2018.

Selain Korea Selatan, Jepang tengah menyiapkan jasa layanan halal, seperti tempat penginapan yang ramah bagi muslim. Kesiapan itu juga terkait dengan terpilihnya Jepang sebagai tuan rumah Olimpiade 2020.

Singapura dan beberapa kota di Cina juga bergerak ke pariwisata halal. Adapun Malaysia, tutur Irwandi, telah membuat peraturan yang menjadi standar layanan pariwisata halal.

Dia ikut terlibat dalam tim perumusnya. "Tidak hanya sertifikat halal, regulasi juga penting untuk bisnis yang berkelanjutan," kata lulusan Institut Pertanian Bogor itu.

Adapun Indonesia, menurut dia, seharusnya punya aturan serupa, selain sertifikasi produk makanan dan minuman halal.

Baca berita lain tentang kosmetik dan industri di Tempo.co.

 

Martha Warta Silaban

Martha Warta Silaban

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus