Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Sebab Pengangguran Melonjak jadi 7,28 Juta Orang per Februari 2025

BPS menyebut peningkatan jumlah angkatan kerja telah memicu penambahan angka pengangguran hingga 7,28 juta orang per Februari 2025.

8 Mei 2025 | 20.00 WIB

Sejumlah pencari kerja antre untuk masuk ke dalam area Pameran Bursa Kerja di Thamrin City, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2024. Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar bursa kerja yang diikuti 40 perusahaan nasional dengan 1.200 lowongan pekerjaan itu bertujuan untuk untuk mengurangi angka pengangguran di wilayah DKI Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Sejumlah pencari kerja antre untuk masuk ke dalam area Pameran Bursa Kerja di Thamrin City, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2024. Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar bursa kerja yang diikuti 40 perusahaan nasional dengan 1.200 lowongan pekerjaan itu bertujuan untuk untuk mengurangi angka pengangguran di wilayah DKI Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan jumlah pengangguran di Indonesia meningkat menjadi 7,28 juta orang per Februari 2025. Pada periode yang sama, total angkatan kerja bertambah 3,67 juta orang menjadi 153,05 juta jiwa. “Dari angkatan kerja tersebut, tidak semua terserap di pasar kerja, sehingga terdapat jumlah orang yang menganggur sebanyak 7,28 juta orang. Dibandingkan dengan Februari 2024, per Februari 2025, jumlah orang yang menganggur meningkat sebanyak sekitar 0,08 juta orang atau 83 ribu orang, naik kira-kira 1,11 persen,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ia menjelaskan pasar tenaga kerja mencakup seluruh angkatan kerja, yakni mereka yang bekerja dan yang sedang mencari kerja. “Pasar tenaga kerja sama dengan angkatan kerja,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari total angkatan kerja 153,05 juta orang, sebanyak 145,77 juta tercatat sudah bekerja. Jumlah ini bertambah 3,59 juta orang dibandingkan Februari 2024. “Yang tadinya tidak masuk dalam angkatan kerja, sekarang sudah masuk. Mungkin sebelumnya mengurus rumah tangga, kini ingin bekerja. Atau lulusan baru yang siap masuk pasar kerja,” jelas Amalia.

Meski jumlah pengangguran bertambah, tingkat pengangguran terbuka (TPT) justru menurun. Per Februari 2025, TPT tercatat 4,76 persen, lebih rendah dibandingkan Februari 2024 yang sebesar 4,82 persen.

Secara gender, TPT perempuan turun sebesar 0,19 persen menjadi 4,41 persen dari sebelumnya 4,6 persen. Sebaliknya, TPT laki-laki sedikit naik sebesar 0,02 persen menjadi 4,98 persen dari 4,96 persen.

Jika dilihat berdasarkan wilayah, TPT di perkotaan turun dari 5,89 persen menjadi 5,73 persen. Di pedesaan, TPT menurun dari 3,37 persen menjadi 3,33 persen. “Penurunan tingkat pengangguran terbuka juga konsisten terjadi di wilayah perkotaan maupun pedesaan,” kata Amalia.

Annisa Febiola berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus