Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Siapkan Rp 3,15 T, SWF Singapura Bakal Beli 9 Persen Saham Bank Jago

Wakil Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan GIC Private Limited, Sovereign Wealth Fund milik Singapura, minat beli saham Bank Jago

26 Februari 2021 | 15.43 WIB

Kantor Bank Jago. Dok. Bank Jago
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kantor Bank Jago. Dok. Bank Jago

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Jago Tbk segera menggelar aksi korporasi, yaitu rights issue atau mekanisme penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) di bulan depan.

Wakil Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan salah satu investor besar yang akan masuk pada rights issue mendatang adalah GIC Private Limited, Sovereign Wealth Fund milik Singapura.

"Salah satu yang besar adalah GIC, SWF Singapura. Mereka menyatakan tertarik dan berkomitmen mereka akan masuk 1,3 miliar saham atau 9 persen dari total keseluruhan saham nanti. Itu yang paling besar," ujar Arief dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 26 Februari 2021.

Berdasarkan prospektus yang dirilis perseroan hari ini, GIC akan menyerap HMETD dari PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) sebanyak 1.086.900.000 saham dan HMETD PT Dompet Karya Anak Bangsa (DKAB) sebanyak 104.800.000 saham.

Dengan demikian jumlah HMETD yang akan dilaksanakan GIC adalah sebesar 1.191.700.000 HMETD yang berasal dari pengalihan milik MEI dan DKAB. Adapun GIC menyatakan memiliki dana yang cukup sampai dengan jumlah sebanyak-banyaknya US$ 225.000.000 atau setara dengan Rp 3.150.000.000.000 dengan asumsi nilai tukar Rp 14.000 per dolar AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Selanjutnya, GIC, dengan kesanggupan terbaik, dapat melakukan pembelian tambahan HMETD melalui bursa selama periode perdagangan apabila terdapat pemegang HMETD yang ingin mengalihkan menjual HMETD-nya.

Sebelumnya, Arief mengatakan saham baru yang akan dikeluarkan dalam right issue kali ini adalah sekitar 3 miliar lembar dengan harga Rp 2.350 per saham.

"Sehingga, total dana yang akan dihimpun adalah sekitar Rp 7 triliun. Rasionya adalah 579 saham lama dan 160 saham baru," ujar Arief.

Arief mengatakan para pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya maka akan ada potensi dilusi sebesar 21,6 persen. Namun, ia optimistis pemegang saham publik dan lainnya akan melaksanakan haknya.

Pasalnya, ia melihat antusiasme dari pemegang saham publik terhadap proses pasar right issue saham Bank Jago ini sangat tinggi. "Bahkan kalau saya berbicara dengan beberapa investor dan analis banyak yang bertanya kapan Bank Jago akan meningkatkan modal. Ini adalah kesempatan bagi investor untuk berpartisipasi," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus