Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Simak 10 Negara dengan Nilai Impor Beras Terbesar di Dunia, Indonesia Tidak Masuk

Banyak negara melakukan impor beras untuk mencukupi kebutuhan pangan warganya. Lalu, negara mana sajakah yang menjadi pengimpor beras terbesar dunia?

13 September 2023 | 13.32 WIB

Aktivitas pembongkaran beras impor dari Thailand di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 29 Mei 2023. Pemerintah telah mengalokasikan kuota impor beras sebanyak 2 juta ton sepanjang 2023 kepada Perum Bulog, sebanyak 500.000 ton di antaranya direalisasikan hingga Mei 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Aktivitas pembongkaran beras impor dari Thailand di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 29 Mei 2023. Pemerintah telah mengalokasikan kuota impor beras sebanyak 2 juta ton sepanjang 2023 kepada Perum Bulog, sebanyak 500.000 ton di antaranya direalisasikan hingga Mei 2023. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa negara di dunia seperti Cina dan Amerika Serikat ternyata melakukan impor beras dari negara lain dengan nillai jumbo. Nilai keseluruhan impor beras dari semua negara pembeli meningkat rata-rata 15,2% sejak tahun 2018 ketika pembelian beras di seluruh dunia menelan biaya $26,9 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dari tahun ke tahun, beras yang diimpor secara global tumbuh sebesar 7,1% dibandingkan dengan penjualan sebesar $29 miliar pada tahun 2021. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari World Top Exports, lima negara teratas yang mengimpor beras adalah Cina daratan, Amerika Serikat, Filipina, Arab Saudi, dan Iran. Jika digabungkan, kelima pembeli beras utama tersebut menyumbang sekitar seperempat (24,7%) dari permintaan beras impor di seluruh dunia. 

Beberapa negara di Asia menjadi konsumen beras impor dengan nilai tertinggi pada tahun 2022 dengan pembelian senilai $14,1 miliar atau 45,6% dari total global. Di posisi kedua adalah importir dari Afrika dengan pangsa 24,2% dan 15,3% dari impor beras dunia dikirim ke pembeli di Eropa. Simak 10 deretan negara dengan jumlah impor beras terbesar di dunia berikut.

1. Cina: US$2,6 miliar (8,5% dari total impor beras)

2. Amerika Serikat: $1,4 miliar (4,5%)

3. Filipina: $1,3 miliar (4,1%)

4. Arab Saudi: $1,2 miliar (3,9%)

5. Iran: $1,16 miliar (3,7%)

6. Irak: $1,11 miliar (3,6%)

7. Pantai Gading: $810 juta (2,6%)

8. Uni Emirat Arab: $722,6 juta (2,3%)

9. Jepang: $670,4 juta (2,2%)

10. Perancis: $655,9 juta (2,1%)

 

Terdapat 10 negara teratas yang membeli 47,1% dari seluruh beras yang diimpor pada tahun 2022. Permintaan beras impor tetap ada di negara-negara pengimpor di seluruh dunia.

Di antara negara-negara tersebut, pasar beras dengan pertumbuhan tercepat sejak tahun 2021, yakni Uni Emirat Arab (naik 82,1%), Iran (naik 58,8%), Irak (naik 39,6%) dan Amerika Serikat (naik 38,2%). 

Cina adalah importir beras terbesar di dunia. Beras ditanam di seluruh negeri, meskipun musim tanam di wilayah selatan dimulai lebih cepat. Selain sebagai salah satu importir beras terbesar dunia, Tiongkok juga merupakan salah satu produsen beras terbesar di dunia.

Sebagian besar beras di Negeri Tirai Bambu dibudidayakan secara manual. Beberapa sawah paling terkenal di dunia juga ditemukan di Cina. 


Di lain sisi, pada tahun 2022, India juga mengimpor 500.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, India, dan Pakistan dari kuota impor tahun ini yakni sebesar 2 juta ton. 

Negara Cina sendiri jika ditinjau dari jenis beras impornya, jenis beras utama yang diimpor Cina adalah beras konsentrat bulir panjang dan beras pecah bulir panjang. Pada tahun 2021, Tiongkok melakukan impor beras sebanyak 2,271 juta ton konsentrat beras bulir panjang dan 2,20 juta ton beras bulir panjang.

Kemudian yang keduanya menyumbang 90,1% dari total impor, dengan nilai impor masing-masing sebesar US$1,19 miliar dan US$840 juta.

Lalu, pada 2022, negara dengan jumlah impor beras terbesar di dunia satu ini mendapat  2,727 juta ton beras pecah-pecah beras panjang dan 1,832 juta ton beras rafinasi beras panjang, dengan nilai impor masing-masing sebesar US$990 juta dan US$910 juta. 

Peningkatan impor beras Tiongkok juga dapat mengurangi kebutuhan Tiongkok untuk mengimpor jagung dengan harga lebih tinggi. Sepanjang waktu, impor jagung Tiongkok menurun dari tahun ke tahun.

Bahkan, baru-baru ini Cina beralih ke AS untuk mengimpor jagung karena pengiriman dari Ukraina, pemasok impor jagung terbesar kedua, dihentikan. 

Meskipu Cina juga menjadi produsen beras terbesar di dunia, namun harga beras dalam negeribiasanya tidak mendukung penggunaannya dalam pakan ternak karena beras tersebut perlu dikupas terlebih dahulu, yang dapat menambah sekitar 30% biaya akhir.

Hal tersebut yang juga menjadi alasan Cina menjadi salah satu negara yang melakukan impor beras terbesar di dunia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus