Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia atau BNI masih belum menentukan keberlanjutan kerja sama dengan dua perusahaan jasa pembayaran digital Cina, WeChat Pay dan Alipay, karena menunggu pendirian BUMN khusus finansial berbasis teknologi (tekfin/fintech).
Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, BNI Buka Puluhan Gerai Terbatas
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni di Jakarta, Selasa, mengatakan BUMN khusus tekfin akan segera didirikan bersama tiga bank BUMN, dan juga beberapa BUMN komersial lainnya. BUMN itu akan menggarap bisnis sistem pembayaran menggunakan pemindaian kode respon cepat (quick response code/qr code).
Nantinya BUMN Tekfin ini yang akan menindaklanjuti kerja sama dengan Wechat Pay maupun Alipay. "Kalau bank-bank BUMN diam saja dan tidak melakukan sistem pembayaran 'QR Code', kerugian di kita. Kami tidak dapat keuntungan apa-apa," ujar dia.
Wechat Pay dan Alipay merupakan aplikasi jasa pembayaran digital yang sangat populer di Cina. Pada pertengahan 2018, Wechat Pay dan Alipay bekerja sama dengan sektor usaha (merchant) di Bali untuk menawarkan jasa pembayaran pada turis-turis Cina.
Sesuai Peraturan Bank Indonesia tentang Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran, setiap prinsipal asing harus bekerja sama dengan Bank Umum Kegiatan Usaha IV atau bank bermodal inti minimal Rp30 triliun.
Karena adanya peraturan itu, Wechat dan Alipay "mendekati" BNI untuk bekerja sama.
Baiquni mengatakan BUMN Tekfin tersebut akan memiliki kapasitas dan pangsa pasar yang besar seperti Wechat Pay dan Alipay di Cina.
Nantinya, jika kerja sama dengan Wechat Pay dan Alipay terealisasi, BUMN Tekfin akan mendapat keuntungan karena akan mendapat pendapatan non bunga seperti dari komisi "merchant" dan juga jasa settlement penyelesaian transaksi.
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan modal yang disiapkan untuk mendirikan BUMN Tekfin itu tidak akan begitu besar. Tanpa menyebut jumlah modal yang disiapkan, dia mengatakan investasi tambahan yang akan dikucurkan hanya untuk merampungkan konsolidasi sistem pembayaran "QR Code" dan juga promosi.
Herry juga mengatakan izin pendirian BUMN Tekfin itu akan segera diajukan ke Bank Indonesia. "Kita tinggal konsolidasi yang sudah ada. Memang bentuknya perusahaan baru," ujar Wakil Dirut BNI tersebut.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini