Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Soal Pariwisata, Khofifah: Di Jatim Ada Dua Titik Anugerah Allah

Khofifah Indar Indar Parawansa meminta kepala daerah maupun pemangku kepentingan di kabupaten atau kota memperkuat infrastruktur di pariwisata

7 Desember 2019 | 07.30 WIB

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, mengajukan pengunduran diri pada 9 Januari 2018 lewat surat kepada Presiden Jokowi, terkait kesiapannya menjadi calon gubernur Jawa Timur.  Keputusan Khofifah tidak sia-sia, dia akhirnya terpilih sebagai gubernur Jawa Timur bersama wakilnya Emil Dardak. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Perbesar
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, mengajukan pengunduran diri pada 9 Januari 2018 lewat surat kepada Presiden Jokowi, terkait kesiapannya menjadi calon gubernur Jawa Timur. Keputusan Khofifah tidak sia-sia, dia akhirnya terpilih sebagai gubernur Jawa Timur bersama wakilnya Emil Dardak. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Indar Parawansa meminta kepala daerah maupun pemangku kepentingan di kabupaten atau kota memperkuat infrastruktur di lingkungan pariwisata di wilayah setempat. Menurut dia, penguatan pembangunan infrastruktur akan semakin banyak mendatangkan wisatawan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Harapannya agar wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri semakin senang, aman dan nyaman berwisata di Jatim,” ujarnya ditemui di sela kegiatan East Java Culture and Tourism Award 2019 di Surabaya, Jumat malam 6 Desember 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Ia mencontohkan penguatan infrastruktur di area wisata antara lain kebutuhan dermaga dan kapal cepat untuk ke Pulau Gili Iyang maupun Gili Labak di Sumenep, Madura.

Selain itu, mempersiapkan shelter dan menambah MCK di kawasan Gunung Bromo untuk memudahkan wisatawan yang pada dini hari sudah berada di puncak dan menunaikan shalat Subuh.

Ia menuturkan rata-rata wisatawan mancanegara mayoritas ke Indonesia menetap selama dua pekan, yaitu 10 hari di Bali, dua hari di Candi Borobudur dan dua hari di Jatim.

“Ke depan, wisatawan ke Jatim harus empat hari, di Bali delapan hari dan Borobudur dua hari. Caranya, salah satunya melalui perbaikan kualitas pariwisata, terutama infrastruktur,” ucap  Khofifah.

Karena itu, mantan Menteri Sosial tersebut mengajak semua pihak memaksimalkan potensi destinasi wisata yang ada, terlebih di Jatim diberi anugerah alam yang bisa menjadi pemikat untuk para wisatawan. 

“Di Jatim ada dua titik yang Allah anugerahkan yang di dunia hanya ada dua. Pertama blue fire di Gunung Ijen dan satu lagi di Islandia. Kemudian, satu lagi pulau dengan kadar oksigen terbaik di dunia yang juga hanya ada dua, pertama di Yordania dan satu di Gili yang di Sumenep,” ucapnya.

Tak hanya mempromosikan wisata alam, kata Khofifah,  Jatim juga memiliki kekayaan budaya dan bisa dimanfaatkan untuk ajang pengekspresian suatu daerah.

“Banyak peninggalan budaya di Jatim, semisal Majapahit yang memberikan referensi budaya luar biasa. Ke depan sektor wisata religi juga harus semakin dimaksimalkan keberadaannya,” tutur Khofifah.

 
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus