Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Kuta - Sejumlah penumpang pesawat yang baru saja mendarat di Bali lalu-lalang di pintu kedatangan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Sabtu, 12 November 2022. Para penumpang tampak ripuh menggeret koper, menjinjing tas, atau menggendong ransel menuju pintu keluar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tak seperti akhir pekan biasanya, kali ini Bandara Ngurah Rai yang berlokasi di Kuta, Badung, itu lebih ramai. PT Angkasa Pura I (Persero) mencatat jumlah pergerakan penumpang di bandara tersebut nyaris 10 persen lebih tinggi ketimbang bulan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Perbandingan jumlah penumpang baik domestik maupun internasional rata-rata harian di November 2022 ini meningkat 8 persen," kata General Manager Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan kepada Tempo.
Ramainya lalu-lintas penumpang di Bandara Ngurah Rai hari ini tak terlepas dari perhelatan KTT G20 yang akan digelar di Nusa Dua. Persamuhan kepala-kepala negara anggota G20 itu akan berlangsung secara tatap muka di Amphurva, Nusa Dua, 15-16 November mendatang.
Sebelum KTT berlangsung, Presidensi G20 Indonesia menggelar agenda pendamping yang mempertemukan para menteri atau pejabat dari pelbagai negara untuk memfinalisasi isu-isu strategis. Indonesia juga mewadahi pertemuan para pebisnis dunia dalam forum B20.
Suasana di Bandara Ngurah Rai tak hanya tampak lain karena lebih ramai. Di sejumlah titik, bandara ini meriah dihiasi ornamen kesenian khas Tanah Air. Beragam instalasi seni pun mejeng di pelbagai sudut.
Para delegasi disuguhi tujuh karya seni buatan perajin lokal Bali. Seniman I Wayan Upadana, misalnya, menyuguhkan karyanya berupa seni instalasi 3D yang menggabungkan berbagai media, mulai resin, video, layar LED, hingga kaca.
Kemudian, Kadek Dwi Armika. Dia menampilkan karya seni berupa sketsa tradisi Bali yang menggambarkan hubungan baik, harmonis, dan seimbang antara manusia, lingkungan, dan Tuhan.
Di pintu kedatangan domestik Bandara Ngurah Rai Bali, AP I menyiapkan posko informasi atau help desk G20. Sejumlah penumpang yang turun dari pesawat tampak singgah di help desk tersebut menanyakan satu-dua informasi.
Keramaian berlanjut sampai di pintu keluar. Di jalur penjemputan penumpang, angkutan sewa, taksi, sampai bus mengular. Shuttle-shuttle bertuliskan G20 juga hilir-mudik. Waktu tunggu penumpang atau headway untuk mendapatkan jemputan nyaris 30 menit.
Seorang mitra pengemudi GoCar, Oktaviani, mengaku padatnya penumpang di Bandara Ngurah Rai tak seperti biasanya. "Ini tergolong padat sekali," kata dia. Jalur-jalur menuju bandara dan venue G20 pun berlaku pengaturan lalu-lintas khusus ganjil-genap.
Pengaturan Slot Penerbangan
Bandara Ngurah Rai adalah pintu masuk utama bagi para delegasi G20 yang melawat ke Bali. Untuk mengantisipasi penumpukan akibat tingginya trafik pesawat di bandara tersebut, AP I mengatur lalu-lintas penumpang melalui skenario slot penerbangan.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan bandara dengan tingkat pergerakan penumpang tertinggi kedua yang dikelola perseroannya itu akan beroperasi selama 24 jam. Jam operasional yang lebih lama ini mengakomodasi pendaratan pesawat VVIP delegasi KTT G20.
Dengan begitu, perubahan slot tidak akan mengurangi jadwal penerbangan angkutan niaga berjadwal eksisting. "Kami mengupayakan penerbangan komersial tidak akan terdampak secara signifikan," ujar Faik.
Faik memperkirakan dengan pengaturan ini, ground time pesawat reguler domestik untuk jenis wide body adalah 105 menit. Sedangkan pesawat berjenis narrow body 45 menit. Ground time adalah waktu parkir pesawst di apron.
"Kami telah mempersiapkan pengaturan dengan baik, termasuk berkoordinasi dengan ground handling dan airline untuk memastikan kesiapan dan untuk menyesuaikan dengan situasi saat ini," ucapnya.