Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pertamina kembali didera persoalan keuangan. Gara-garanya, tak lain, pemerintah masih menunda-nunda pembayaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dijanjikan akan dilunasi setiap bulan. Setelah sempat menikmati pembayaran subsidi BBM untuk Januari-Juni 2004 sebesar Rp 5,1 triliun, Pertamina belum mendapatkan pembayaran subsidi untuk Juli dan Agustus. Akibatnya, kondisi arus kas perusahaan kembali terganggu. Padahal harga minyak mentah di pasar dunia kembali menanjak, yang menyebabkan Pertamina harus menyediakan dana pembelian minyak lebih besar lagi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo