Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sukses dengan program pencampuran 15 persen minyak nabati (B15) dengan solar, pemerintah akan meningkatkannya menjadi 20 persen (B20). Dana sebesar Rp 8 triliun dari pungutan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) atau CPO Supporting Fund (CSF) disiapkan untuk subsidi.
Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit Bayu Krisnamurthi mengatakan tahun depan lembaganya akan mengalokasikan dana subsidi untuk Pertamina bila terjadi selisih harga bahan bakar nabati dengan bahan bakar mineral. Selain itu, ia menyiapkan subsidi program pencampuran 30 persen minyak nabati (B30) untuk pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
"Tahun depan kita alokasikan Rp 8 triliun untuk B20 dan B30. Sisanya, Rp 1,5 triliun, untuk program replanting dan biaya pendidikan," ucap Bayu, Senin, 19 Oktober 2015.
Sebagai persiapan, pemerintah hari ini, Senin, 19 Oktober 2015, melakukan uji coba tujuh kendaraan yang menggunakan bahan bakar B20 untuk roadshow berjarak 5.000 kilometer dengan rute Jakarta-Medan-Jakarta. Tujuh mobil itu dijadwalkan kembali tiba di Jakarta pada 2 November 2015. "Kita harapkan lancar," tutur Bayu.
Pada uji coba kali ini, mobil tersebut membawa cadangan bahan bakar 700 liter solar murni dan 3.500 liter B20. Saat tiba kembali di Jakarta, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan melakukan evaluasi.
PINGIT ARIA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini