Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Tahun Ini Rugi karena Renovasi dan Covid, Sarinah Yakin Raih Laba pada 2021

Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati menyebut perusahaanya saat ini terkena dampak ganda yang membuat perseroan merugi: renovasi gedung dan Covid-19.

28 September 2020 | 16.22 WIB

Gedung Sarinah menjadi salah satu ikon bangunan penting di Jakarta. Letaknya strategis di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Gedung ini menjadi saksi bisu sejumlah peristiwa penting di Ibu Kota, di antaranya banjir besar, demonstrasi, sampai aksi terorisme. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Gedung Sarinah menjadi salah satu ikon bangunan penting di Jakarta. Letaknya strategis di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Gedung ini menjadi saksi bisu sejumlah peristiwa penting di Ibu Kota, di antaranya banjir besar, demonstrasi, sampai aksi terorisme. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Proses pemugaran dan renovasi Gedung Sarinah di Jalan M.H. Thamrin membuat keuangan perusahaan semakin tertekan di tengah pandemi Covid-19. Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati menyebut perusahaannya saat ini terkena dampak ganda.

"Dari Covid-19 itu sendiri dan juga dari proses pemugaran," kata Fetty kepada Komisi BUMN DPR di Jakarta, Senin, 28 September 2020.

Renovasi gedung ini menyebabkan semua toko ritel yang ada di Gedung Sarinah harus tutup selama satu tahun lamanya. Mereka baru bisa buka lagi Agustus 2021, saat proses renovasi rampung.

"Sehingga tahun 2020, diprediksikan akan loss," kata Fetty. Dalam paparannya, kerugian diprediksi sampai Rp 29,9 miliar di tahun ini.

Tapi Fetty yakin kondisi ini tidak berlangsung lama. Ketika nanti renovasi rampung Agustus 2021, maka perusahaan diprediksi kembali meraup laba. "Profit bisa positif, walau relatif kecil," kata dia. Dalam paparan, Fetty memproyeksikan laba bisa mencapai Rp 3,7 miliar di 2021.

Saat ini, pemugaran telah berlangsung. Rencana ini sebelumnya ramai setelah salah satu toko, yaitu McD Sarinah mengumumkan bahwa mereka akan berhenti operasi dari gedung tersebut.

Pada 9 Mei 2020, Sarinah mengumumkan secara resmi rencana renovasi ini. "Sebagai dampak renovasi ini dan dalam menjaga Golden Rule maka secara fisik gedung harus dikosongkan dan pembongkaran gerai-gerai penyewa juga perlu dilakukan,” kata bos Sarinah saat itu, Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa.

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menjelaskan renovasi dilakukan untuk mengembalikan fungsi Sarinah sebagai pusat promosi UMKM lokal. Anggaran yang dikeluarkan yaitu Rp 700 miliar.

“Jadi sebagai marketplace UMKM lah, meletakkan UMKM di sana, jangan di belakang,” kata Arya kepada Tempo di Jakarta, Sabtu, 9 Mei 2020.

Baca juga: Sarinah Akan Jadi Pusat UMKM, Erick Thohir: Siap Sambut Wajah Baru?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

FAJAR PEBRIANTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus