Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Tambah Lagi, Pertamina Salurkan B20 di 9 Terminal BBM

Pertamina menyalurkan bahan bakar campuran biodiesel 20 persen atau B20 di 69 terminal BBM.

17 September 2018 | 10.15 WIB

Petugas menyiapkan BBM Solar B20 saat diluncurkan di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2018. Penerapan Mandatori B20 dilakukan dalam rangka mengurangi defisit dan impor bahan bakar minyak, juga menghemat devisa. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Petugas menyiapkan BBM Solar B20 saat diluncurkan di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2018. Penerapan Mandatori B20 dilakukan dalam rangka mengurangi defisit dan impor bahan bakar minyak, juga menghemat devisa. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -PT Pertamina (Persero) telah menyalurkan bahan bakar campuran biodiesel 20 persen atau B20 pada sebanyak 69 Terminal BBM atau TBBM.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Pada awal September lalu baru 60 TBBM kami yang siap menyalurkan B20, dan Alhamdulillah hingga 14 September 2018, sudah ada tambahan sembilan TBBM lagi sehingga menjadi 69 TBBM yang menyalurkan B20. Tambahan sembilan TBBM yakni Cepu, Cilacap, Palopo, Bima, Reo, Kolaka, Tual, Badas dan Ketapang," jelas Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam keterangan resmi dari Pertamina yang diterima Antara di Jakarta, Senin, PT Pertamina (Persero) terus mengintensifkan monitoring implementasi mandatori Biodiesel 20 persen (B20). Sejak program mandatori dicanangkan Kementerian Perekonomian pada 31 Agustus 2018, Pertamina telah melakukan berbagai langkah untuk mendorong pencampuran FAME (Fatty Acid Methyl Eter) baik untuk Bahan Bakar PSO (Public Service Obligations/Subsidi) dan non-PSO.

Gandhi Sriwidodo menyatakan hingga 14 September 2018, Pertamina telah menggunakan FAME sebagai bahan campuran solar pada kisaran 159.988 kiloliter atau sekitar 39 persen dari alokasi bulanan."Jumlah tersebut terdiri dari FAME untuk PSO sebesar 116.422 KL dan FAME untuk NPSO 43.566KL.

Ia menambahkan Pertamina juga telah melakukan berbagai kemajuan, bergerak cepat mengkonsolidasikan 112 TBBM Pertamina segera menyalurkan perluasan B20, di sektor PSO dan non-PSO.

Monitoring pelaksanaan B20 untuk Badan Usaha Migas juga menjadi perhatian Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM, Djoko Siswanto."Dalam pemantauan kami perluasan B20 yang dicapai Pertamina sudah 80 persen, akhir September optimis bisa 100 persen," kata Djoko Siswanto.

Gandhimenambahkan, pihaknya berharap implementasi B20 yang dicapai Pertamina bisa menjadi pemicu bagi badan usaha lainnya dalam mendorong penerapan "green energy." Diproyeksikan hingga pekan kedua September ada tambahan 10 terminal BBM lagi yang akan menyalurkan B20.

"Kami estimasikan pada akhir September realisasi penyaluran akan bertambah lagi, karena pasokan FAME dari Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BU-BBN) akan masuk ke TBBM Utama sehingga 32 TBBM lainnya dapat menyalurkan B20 juga untuk semua sektor," ujarnya.

Baca berita tentang Pertamina lainnya di Tempo.co.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus