Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan penutupan tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dapat selesai paling lambat hari ini, Jumat, 22 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tadi saya tanya ke Menteri PU (Pekerjaan Umum) yang jebol sudah dikerjain. Kita harapkan dalam malam ini atau besok sudah bisa nutup," kata Jokowi usai menyaksikan pertandingan sepak bola di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Kamis malam, 21 Maret 2024, seperti dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adapun posisi tanggul yang jebol memicu limpahan air dalam debit sangat besar akhirnya memicu banjir di sejumlah kawasan setempat. "Memang airnya melimpah sangat besar sekali," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden hanya mengangguk ketika ditanya rencana meninjau lokasi banjir tersebut. Jokowi mengatakan banjir yang mengakibatkan sekitar 24.436 warga Kabupaten Demak mengungsi itu telah direspons secara cepat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama pihak terkait.
Jebolnya tanggul itu, kata Jokowi, adalah kali kedua usai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berhasil menangani penutupan kebocoran tanggul yang pertama. "Waktu yang pertama Kementerian PUPR juga langsung, detik itu juga mengerjakan selama tiga hari penuh, kemudian tertutup, kemudian jebol yang kedua."
Soal penanganan tanggul jebol yang kedua kal ini, menurut Jokowi, dilakukan siang hingga malam agar segera tertutup. "Memang hujannya, intensitasnya, sangat tinggi sekali," ucapnya.
Hingga kemarin, banjir akibat tanggul jebol itu membuat sebanyak 24.436 orang warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah terpaksa mengungsi. Pasalnya, banjir masih menggenangi tempat tinggal mereka.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebutkan puluhan ribu korban banjir yang masih mengungsi menempati tenda-tenda darurat dan fasilitas umum yang dijadikan posko penampungan sementara. Tenda darurat dan posko itu tersebar sebanyak 16 titik lokasi yang masing-masing ada di wilayah Kecamatan Karanganyar, Karang Tengah, Gajah, Wonosalam, Sayung, dan Kecamatan Demak.
Sebanyak 24.436 warga di enam wilayah memilih mengungsi karena rumah-rumah mereka masih tergenang banjir setinggi 50 centimeter berdasarkan laporan tim Pusdalops di lapangan kemarin sore. Tapi kondisi ini dinilai jauh lebih baik ketimbang beberapa hari sebelumnya yang mana ada 10 kecamatan di Demak tergenang banjir mencapai 2 meter lebih dengan total jumlah warga yang terdampak lebih dari 92 ribu orang.
Lebih jauh Abdul memastikan, kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan bagi setiap warga Demak yang terdampak banjir akan dipenuhi oleh pemerintah selama masa darurat bencana ini.
Upaya penanggulangan dampak banjir juga masih dikerjakan hingga saat ini oleh petugas gabungan seperti; mengerahkan puluhan unit pompa untuk menyedot genangan banjir,dan penguatan tanggul-tanggul Sungai Wulan yang sebelumnya jebol diterjang banjir. Pemerintah juga mendata fasilitas umum dan luas lahan pertanian rusak untuk dilakukan upaya perbaikan.