Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Sabtu, 29 Oktober 2022 dimulai dengan Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan upah minimum provinsi atau UMP setidaknya bisa naik 7-8 persen atau lebih tinggi daripada inflasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kemudian informasi mengenai Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM mengumumkan tambahan 65 obat sirup yang aman dikonsumsi karena tidak mengandung bahan pelarut yang dikaitkan dengan pemicu gagal ginjal akut pada anak seperti dietilen glikol (DE) dan etilen glikol (EG).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu berita tentang Soedomo Mergonoto merupakan CEO PT Kapal Api Global yang memiliki peran penting pada pendirian hingga kesuksesan brand kopi legendaris asal Indonesia berlogo kapal api yang kemudian dikenal dengan Kopi Kapal Api. Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:
1. Tanggapi Buruh Minta UMP Naik 13 Persen Tahun Depan, Begini Hitung-Hitungan Ekonom
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menanggapi buruh yang meminta upah minimum provinsi (UMP) naik 13 persen tahun depan. Dia menjelaskan konsep utama upah minimum ini untuk perlindungan sosial, dan semakin dibutuhkan di tengah kondisi tekanan daya beli yang terjadi.
“Upah minimum memang sebagai stimulus ekonomi, sehingga dengan upah minimum yang naik setidaknya di atas angka inflasi itu memberikan ruang bagi peningkatan konsumsi rumah tangga,” ujar dia melalui sambungan telepon pada Sabtu, 29 Oktober 2022.
Dengan alasan tersebut, kata Bhima, yang penting memang upah minimum setidaknya bisa lebih tinggi daripada inflasi, artinya naik bisa 7-8 persen. “Itu minimum ya.” Namun masalahnya ada pada PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan yang dinilai seolah-olah mengacu formulasi dari upah minimum.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Daftar Terbaru Tambahan 65 Obat Sirup yang Aman Dikonsumsi Menurut BPOM, Kini Total Ada 198 Obat
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan tambahan 65 obat sirup yang aman dikonsumsi karena tidak mengandung bahan pelarut yang dikaitkan dengan pemicu gagal ginjal akut pada anak seperti dietilen glikol (DE) dan etilen glikol (EG).
Dengan begitu, 65 obat tersebut menambah daftar berisi 133 obat sirup yang sebelumnya dirilis BPOM sebagai obat yang aman dikonsumsi sesuai aturan pakai. Total saag ini berarti ada 198 obat sirup yang BOPM nyatakan aman.
Kepala BPOM Penny Lukito menyatakan sebanyak 198 daftar obat sirup itu tak mengandung propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin atau gliserol. Empat larutan tersebut dikaitkan dengan pemicu gagal ginjal akut pada anak.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Profil Bos Kopi Kapal Api, Soedomo Mergonoto Sempat Jualan Kopi di Pelabuhan dan Kernet Bemo
Soedomo Mergonoto merupakan CEO PT Kapal Api Global yang memiliki peran penting pada pendirian hingga kesuksesan brand kopi legendaris asal Indonesia berlogo kapal api yang kemudian dikenal dengan Kopi Kapal Api.
Dikutip dari situs brainpersonalities.com, Soedomo Mergonoto diketahui lahir di Surabaya pada 3 Juni 1950 dari ayah bernama Go Soe Loet dan ibu Poo Guan Can. Go merupakan keluarga Tiongkok yang berlayar ke Indonesia pada 1920-an.
Bisnis kopi Kapal Api dirintis oleh Go pada tahun 1927. Kala itu, ia memulai bisnisnya dengan berjualan dari rumah bersama dua saudaranya di daerah pecinan di Surabaya.
Merujuk laman linkumkm.id, pada awal bisnisnya, ayah Soedomo, Go, diketahui masih menjajakan bubuk kopi dengan cara dipanggul dan berkeliling di daerah kampung-kampung hingga Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Baca berita selengkapnya di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.